MAJALAHTEBAR.com. Banyak yang mengenal sentra kentang Jawa Tengah berada di Dieng yang meliputi Wonosobo dan Banjarnegara. Padahal ada sentra kentang yang kualitas produksinya mampu bersaing di pasar yakni di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
Karenanya, semangat mengangkat potensi unggul daerah untuk kesejahteraan bersama muncul di kalangan petani. Untuk meningkatkan posisi tawar, para petani bergabung dalam wadah Asosiasi Petani Kentang Purbalingga (APKP).
“APKP sudah menjalin kemitraan dengan perusahaan besar nasional dalam budidaya kentang atlantik. Lahirnya asosiasai ini juga didukung oleh Balitsa yang hadir pada saat pembentukan September 2017,” ungkap Triyanto, Ketua APKP yang didampingi oleh Nuryanto dan Sohidin.
Triyanto bersama petani dalam wadah APKP makin percaya diri setelah berhasil menjalin kemitraan kentang atlantik dengan PT Wings. Hasil panen selama dua musim belakangan menurutnya sangat memuaskan. Terlebih setelah mendapat pencerahan tentang meningkatkan kualitas tanah melalui pemupukan dari perusahaan sarana pertanian.
Triyanto menambahkan, petani yang selama ini merasa budidaya kentang sudah hafal di luar kepala, ternyata masih ada kekurangan. Pemahaman tentang kesehatan dan kesuburan lahan lebih baik setelah mendapat bimbingan dari petugas lapangan dari CV Saprotan Utama.
“Kami yang tadinya hanya panen maksimal dua kali bisa panen sampai enam kali dalam setahun dengan hasil panen meningkat. Bisa pula menghasilkan benih yang berkualitas baik. Petani makin semangat,” ujar Nuryanto.
Jika sebelumnya hanya menggunakan pupuk kandang dan pupuk bersubsidi seadanya, maka sekarang petani lebih fokus pada penggunaan pupuk non subsidi. Saat ini, sambung Triyanto, sebanyak 15 petani yang ikut kemitraan. Kedepan akan lebih banyak lagi.
Selain mengembangkan budidaya kentang atlantik dengan pola kemitraan, petani di Desa Serang juga menanam kentang granola. Produksi per hektar saat panen perdana setelah menerapkan perbaikan kualitas tanah, mampu mencapai perbandingan 1 : 35. Setiap 1 kg benih menghasilkan 35 kg kentang konsumsi. Musim hujan rata-rata 1 : 17.
Angka yang fantastis, karena petani kentang di Dieng saat ini rata-rata panen per hektar 1 : 10. Karenanya, Nuryanto mengaku bersyukur mendapatkan tambahan pengetahuan tentang teknologi pemupukan.
Triyanto bersama pengurus pun bertekad untuk mengajak petani anggota asosiasi dan petani kentang pada umumnya berusaha meningkatkan pemahaman teknologi budidaya kentang. Harapannya, kedepan kesejahteraan petani bisa meningkat.*
Pengurus Asosiasi Petani Kentang Purbalingga (APKP)
Ketua : Triyanto
Wakil : Nuryanto
Bendahara : Sohidin
Sekretatis : Ade Nurohmad
Pembibitan : Arifudin dan Yanto
Pemasaran : Musholeh
Pengembangan Usaha : Mujiono
Sekretariat : Jl. Serang Gunung Malang, Karangreja, Purbalingga