Gaji Petani Milenial Rp 10 Juta?

BARU-BARU ini saya mendapatkan informasi yang begitu gencar tentang kaum pemuda agar mendaftar sebagai petani milenial dan akan mendapatkan gaji debesar Rp 10 juta per bulan.

Mendengar kabar tersebut, jelas saya dibuat tercengang. Jika itu benar bagus sih buat kalangan muda sehingga mau terjun ke pertanian.

Tapi, apa tidak salah ini, yang benar itu gaji atau pendapatan? Menurut pendapat saya, kalau nilai itu merupakan gaji, sepertinya tidak mungkin. Sebab, orang bilang gaji dalam keadaan apapun pasti diterima seperti umumnya pegawai negeri dan TNI.

Tetapi kalau pendapatan  Rp 10 juta per bulan itu bisa saja. Namun tidak tahu juga kalau pemerintah membuat manajement gaji petani itu seperti gaji pegawai negeri sipil TNI. Entahlah saya tidak tahu, yang penting saya sebagai petani bekerja dan bekerja.

Pengalaman saya sebagai petani, pendapatan yang saya peroleh itu seringnya pasang surut. Bisa tinggi, sedang (untung sedikit),  tidak untung ya tidak rugi, rugi sedikit, bahkan rugi mutlak atau gagal panen.

Modal seringnya tetap, tidak jarang nambah karena belakangan ada kenaikan harga. Sementara, hasil panen tidak tetap, walaupun ada rata-ratanya. Harga sesuai kesepakatan dengan pedagang.

Karena tidak ada pilihan lain untuk bekerja, maka kerjaan sebagai petani apalun kondisinya tetap saya jalankan. Toh tak terasa sudah terlewati bekerja sebagai petani berpuluh-puluh tahun lalu.

Akhir-akhir ini teknologi dan informasi pertanian sudah canggih. Ada traktor, drone dan informasi dengan hp begitu mudah. Jadi mungkin pertanian dengan pendapatan yang layak tentunya lebih terjamin.

Harapan saya, apapun kegiatannya atau programnya, semoga semua dapat berjalan lancar dan berkah.

Murtejo,

Lampung Timur, Lampung.

Silakan kirim aspirasi Anda ke: redaksi@majalahtebar.com atau majalahtebar@gmail.com