Sukses Budidaya Kakao: Strategi Pemupukan Menuju Kualitas Internasional
MAJALAHTEBAR.com. Untuk mencapai standar internasional dalam budidaya kakao, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan oleh para petani. Kualitas biji kakao yang jempolan tidak hanya meningkatkan reputasi produk, tetapi juga membuka peluang ekspor yang lebih luas dan menguntungkan.
Tanaman kakao memerlukan 12 unsur hara esensial yang terbagi menjadi dua kategori: makro dan mikro. Selain itu, tanaman ini juga perlu cukup air. Pemangkasan cabang yang tidak produktif diperlukan untuk memaksimalkan fotosintesis.
Unsur hara harus tersedia sejak dini, terutama unsur hara kalsium dan boron untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan buah kakao yang sehat. Buah kakao yang berumur kurang dari 75 hari atau lebih kecil dari 11 cm rentan terhadap layu fisiologis / layu pentil (cherelle wilt) / layu buah muda. Pemupukan yang tepat akan membantu memastikan bahwa tanaman memiliki dukungan yang diperlukan untuk menghasilkan buah yang berkualitas.
PROGRAM PEMUPUKAN KAKAO
Pemupukan yang tepat menjadi upaya dalam meningkatkan produktivitas tanaman kakao. Menurut Andi Masnawy, salah satu Agronomis PT Meroke Tetap Jaya yang bertugas sebagai Manager Area di wilayah Sulawesi, NTB, dan NTT, ada dua aspek penting dalam pemupukan kakao, yaitu waktu dan metode aplikasi pupuk serta penggunaan pupuk berkualitas dengan unsur hara yang lengkap.
Petani kakao di Indonesia biasanya memupuk dua kali dalam setahun, yaitu di awal dan akhir musim hujan. Namun, untuk hasil yang lebih baik, disarankan untuk memupuk tiga hingga empat kali setahun, dengan tambahan pemupukan melalui daun. Berikut adalah rekomendasi pemupukan untuk tanaman kakao.
Setelah masa panen raya, disarankan untuk menggunakan pupuk NPK Mutiara 16–16–6 sejumlah 200 gram per pohon. Tambahkan juga KARATE PLUS BORONI sebanyak 100 gram per pohon dan SoluMAG sejumlah 100 gram per pohon untuk mendukung pertumbuhan tanaman kakao.
Kemudian, ketika buah kakao telah berukuran sekitar 11 cm, mirip dengan ukuran baterai, gunakan pupuk NPK Mutiara GROWER 15–9–20 + TE sebanyak 300 gram. Tambahkan KARATE PLUS BORONI sebanyak 100 gram per pohon untuk kelengkapan unsur hara selama fase pertumbuhan dan perkembangan buah.
Tambahan pupuk dengan aplikasi foliar melalui daun dilakukan setelah panen raya. Gunakan PROVIT HIJAU dan MerokeMAG–S masing–masing 20–30 gram per tangki 15 atau 16 liter, dengan frekuensi penyemprotan 1–2 kali sebulan. Saat buah kakao berukuran seperti baterai atau sekitar 11 cm, gunakan PROVIT MAXI dan MerokeMKP masing–masing 20–30 gram per tangki, dengan frekuensi penyemprotan 1–2 kali sebulan.
MERANGSANG PERTUMBUHAN AKAR
Tujuan pemupukan setelah panen yaitu merangsang pertumbuhan akar dan pembentukan tajuk yang akan mempengaruhi panen berikutnya. Pemupukan saat buah kakao berukuran sekitar 11 cm bertujuan untuk mengurangi layu pentil. Mendukung pembesaran buah, dan meningkatkan kualitas biji kakao. Dengan kandungan kalsium yang larut air dari KARATE PLUS BORONI dan unsur hara yang lengkap, diharapkan tanaman lebih tahan terhadap penyakit, khususnya Vascular Streak Dieback.
Rekomendasi program pemupukan ini bertujuan untuk memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman kakao di setiap tahap pertumbuhannya. Hal ini penting untuk memastikan kualitas dan jumlah panen yang optimal.
Dengan menerapkan metode pemupukan secara teratur, petani kakao bisa mendapatkan hasil panen yang lebih memuaskan. Selain itu, dengan memperhatikan aspek penting dalam budidaya kakao, petani dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi hingga bisa memenuhi standar internasional.
**Untuk dosis dan cara pemakaian, download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.*