Efektifitas Pemberian Pupuk Bio pada Tanaman Kedelai
Efektifitas Pemberian Pupuk Bio Terhadap Budidaya Kedelai Pengurangan Penggunaan Pupuk Kimia Guna Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tanpa Merusak Fungsi Tanah.
MAJALAHTEBAR.com. Kedelai merupakan komoditas terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Tanaman ini merupakan komoditas palawija yang kaya akan protein.
Kedelai segar sangat dibutuhkan dalam industri pangan. Bungkil kedelai dibutuhkan untuk industri pakan.
Potensi lahan untuk pengembangan kedelai Indonesia cukup luas. Kedelai bisa dikembangkan di lahan sawah setelah padi, lahan kering dataran sedang sampai tinggi.
Namun, kandungan bahan organik tanah-tanah pertanian di Indonesia terus mngalami penurunan akibat pemupukan menggunakan pupuk buatan tanpa diikuti pemberian bahan organik yang memadai. Salah satu upaya untuk membantu meningkatkan produksi pertanian adalah dengan memperbaiki kondisi mikrobiologis lingkungan.
Caranya, dengan memanfaatkan mikroorganisme spesifik lokal maupun introduksi yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. Bahan-bahan ini kemudian diformulasikan ke dalam pupuk hayati.
KETENTUAN PUPUK HAYATI
Menurut Peraturan Kementerian Pertanian yang tertera dalam SK MENTAN No.70/Permentan/SR.140/10/2011 menyatakan bahwa pupuk hayati adalah produk biologi aktif terdiri atas mikroba yang dapat meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah. Serta berfungsi untuk membantu penyediaan unsur hara bagi tanaman.
Penyediaan hara ini dapat berlangsung melalui peningkatan akses tanaman terhadap hara. Pemanfaatan pupuk hayati diharapkan tanaman tumbuh lebih sehat, bebas hama dan penyakit, daya hasil lebih tinggi, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penggunaan pupuk hayati merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan degradasi tanah akibat budidaya kedelai secara intensif. Keseluruhan sistem penggunaan pupuk organik ditujukan untuk meningkatkan hasil dan mutu sayuran, meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia, serta menjadikannya ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penggunaan pupuk hayati yang mengandung mikroba bermanfaat mempercepat proses penguraian bahan organik dan pelarutan unsur hara. Pada proses pengomposan terjadi penguraian oleh mikroba yang mengubah unsur hara yang tidak tersedia menjadi unsur hara yang dapat digunakan oleh tanaman.
Penggunaan pupuk hayati juga meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil, dan kualitas produk tanaman. Mikroba berguna asal isolat Trichoderma sp. sebagai salah satu agens hayati yang mampu merangsang perkembangan akar pada tanaman inang.
TRICHOSIDA WP
TRICHOSIDA WP merupakan bio fungisida yang mengandung mikroba Trichoderma harzianum, Gliocladium virens, dan Bacillus amyloliquefaciens. Mikroba ini juga mampu bekerja secara preventif dan kuratif untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit yang berada diperakaran tanamanan yang disebabkan oleh mikroba patogen.
Mikroba yang terkandung dalam TRICHOSIDA WP mampu memecah struktur pada dinding hifa jamur patogen, dan mampu menghambat pertumbuhan pantogen tular tanah. TRICHOSIDA WP bekerja secara prepentif (pencegahan) dan kuratif (pengendalian) berbagai jenis penyakit pada perakaran mikroba patogen yang ada di lingkungan.
Keunggulan TRICHOSIDA WP:
- Mencegah layu fusarium
- Mengendalikan jamur akar putih
- Bio sterilisasi dan anti pantogen
- Mencegah kerusakan tanaman akibat penyakit
- Biostimulan pemacu tumbuh dan pemelihara tanaman
- Aman bagi lingkungan
- Tanaman lebih sehat
Penggunaan pupuk bio dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik sampai 50% dosis. Harapannya, penggunaan pupuk kimia makin berkurang untuk menekan kerusakan tanah-tanah pertanian.
Oleh karena itu, pupuk bio (TRICHOSIDA WP) mampu menghasilkan tanaman kedelai yang sehat, aman bagi lingkungan. Selain itu, pupuk ini mampu meningkatkan penyerapan unsur hara dari tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan potensi panen.*