Merubah Hutan Tak Terawat Menjadi Kawasan Inovasi Pertanian
MAJALAHTEBAR.com. Mengembangkan budidaya pertanian sekaligus menjadi wadah pembelajaran bagi petani anggota dan petani dari daerah lain, menjadi salah satu nilai lebih dari Gapoktan Empening Mandiri. Kemajuan pun dirasakan dari tahun ke tahun terutama dari pengembangan 4 sektor andalan yakni pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.
Komoditi yang diusahakan untuk pertanian seperti padi, durian, jeruk (jeruk madu, purut, sambal), jahe, pisang, lengkeng, ubi kayu, kelengkeng, keladi, nanas, sawo, jambu kristal dan anggur. Komoditi peternakan seperti sapi (betina indukan, jantan dan pedet), perikanan (lele dan nila).
Nama Gapoktan diambil dari nama desa yang menjadi domisili yakni Desa Teluk Empening, salah satu dari 10 Desa Swadaya di Kecamatan Terentang, Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat. Luas wilayah desa mencapai 3.527,67 ha.
Desa dengan penduduk asal transmigran dari pulau Jawa dan penduduk asli dari pulau Kalimantan ini pun telah ditetapkan menjadi Kawasan inovtan (Inovasi Pertanian) sejak tahun 2014. Hutan atau kebun karet yang tidak terawat, berhasil dirubah menjadi kawasan pengembangan budidaya sapi. Berkat kerja keras dan keulatan Arpandi, sapi dari bantuan pemerintah tersebut terus berkembang hingga sekarang.
Arpandi yang juga menjadi pengurus Gapoktan Empening Mandiri, mendapat kepercayaan dari Dinas Pertanian setempat untuk mengelola bantuan-bantuan dibidang pertanian. Arpandi mendapat pendampingan dari penyuluh pertanian dari Balai Penyuluh Pertanian kecamatan Terentang.
Selain menjadi lokasi budidaya, kawasan ini juga menjadi tempat edukasi wisata. Suasana sekitar desa masih asri sangat cocok sebagai tempat pembelajaran petani setempat maupun petani-petani diluar kecamatan.
Tidak jarang, kawasan yang dikelola Gapoktan Empening Mandiri mendapat kunjungan pelajar, mahasiswa maupun dosen salah satu universitas yang ada di Pontianak, Kalbar. Sejumlah fasilitas telah tersedia seperti ruang pertemuan (Saung), tempat ibadah, MCK, hingga penginapan namun kapasitas masih terbatas. Masih perlu pengembangan dan sentuhan pemerintah agar kapasitasnya lebih layak dan besar.
Sementara, fasilitas untuk pengembangan pertanian Gapoktan ini telah memiliki handtracktor, kultivator, pompa air, coper, hingga penyaring kompos. Fasilitas lain seperti kandang sapi, kandang ayam. ruang penyimpanan pupuk dan embung.
Arpandi menargetkan dalam lima tahun ke depan, saung Inovtan Empening Mandiri ini akan diperluas menjadi 25 hektar. Pengembangan komoditi hortikultura difokuskan pada cabai dan jahe yang panennya sekarang melimpah.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi langkah Arpandi. Saung Inovtan Gapoktan Empening Mandiri bisa menjadi daya tarik bagi warga lain untuk berkunjung. Bahkan, dengan keunikan yang ada saung ini bisa dijadikan wisata edukasi.
Pengembangan Gapoktan dengan anggota 10 kelompok tani ini, diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompok dalam melaksanakan fungsinya. Kedepan, Gapoktan Empening Mandiri menanamkan misi meningkatkan kemampuan anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.*
Mahrani Fiansyah, SP ( Penyuluh Pertanian)