MAJALAHTEBAR.com. Sebagian petani masih mempertahankan pola budidaya pertanian dari generasi pendahulunya. Cara ini tidak jarang menghadapi masalah ketika terjadi perubahan iklim seperti belakangan ini. Perubahan iklim berpotensi meningkatkan berkembangnya hama dan penyakit tanaman. Butuh solusi nyata untuk mengendalikannya.
Petani pun mengalami panik saat melihat serangan hama dan penyakit mulai meningkat dan tidak terkendali walaupun sudah menyemprot berkali-kali. Cara instan dengan menyemprot sesering mungkin belum tentu membuat hama terkendali dengan cepat. Justeru makin banyak menyemprot bisa berarti makin boros. Berdampak pula kurang baik terhadap lingkungan seperti hama resisten dan risiko lainnya.
“Umumnya petani akan bertanya tanaman saya terserang apa dan obatnya apa serta bagaimana cara nyemprotnya,” ungkap Lutfi Anshori menceritakan saat melakukan pendampingan petani.
Memang sekarang produk pengendali hama dan penyakit semakin banyak, semakin lengkap. Pilihan semakin banyak, memudahkan petani memilih produk walaupun bisa juga malah membuatnya bingung.
Meski demikian, saran Anshori, jika ingin mendapatkan solusi jangka panjang, sebaiknya jangan hanya mengambil praktisnya saja. “Sebelum aplikasi petani perlu mendapat edukasi tentang cara pengendalian yang tepat sehingga tidak cepat menyalahkan produknya ketika tidak menjumpai hama langsung mati atau penyakit hilang,” jelasnya.
Anshori yang kini menjadi Area Manager CBA wilayah Lamongan Tuban Bojonegoro (Latubo) dan Nganjuk, Jawa Timur menekankan hal itu saat mendampingi Yadi, petani Sukosewu, Bojonegoro. Petani padi dengan lahan 2.000m2 ini pun bisa memahami saran petugas lapangan. Kemudian, menerapkan pada lahan budidaya.
Anshori mengarahkan petani dalam mengendalikan penyakit bercak daun, blas dan busuh upih menggunakan CENTAZOLE 250EC. Sementara untuk mengendalikan hama wereng, pelipat daun sundep (penggerek batang) menggunakan MAXDINE 480SL Aplikasi pestisida tersebut pada umur 40 dan 55 HST mengikuti varietas padi.
Yadi mengucapkan terima kasih kepada Anshori karena telah membantunya menemukan CBA solusi petani. HAsil panen pun meningkat 30% dari sebelumnya. Anshori pun merasa lega karena bisa membantu petani menemukan jalan untuk panen lebih baik. CBA solusi petani. *