Pupuk organik untuk produktivitas tanaman dengan cara memberikan hara lengkap dan seimbang. Produk ini telah tersedia di Petrosida Gresik. Pilih dan gunakan dengan tepat.
MAJALAHTEBAR.com. Pemupukan merupakan suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada tanah yang tujuannya agar dapat diserap olah tanaman (unsur hara adalah makanannya tanaman). Untuk mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan pupuk berkualitas. Tingginya harga pupuk yang berkualitas menyebabkan diburunya pupuk bersubsidi oleh petani sehingga keberadaan pupuk bersubsidi menjadi langka.
Salah satu penyebab mengapa pupuk langka adalah karena adanya anggapan semakin banyak pupuk, tanah semakin subur, sehingga petani berburu pupuk padahal penggunaan pupuk yang tidak sesuai aturan akan menyebabkan Tanaman kerdil, pembungaan dini, mudah terserang OPT ,produksi rendah tidak sesuai potensi tanaman (varietas), kualitas produk rendah (buram, mudah rusak, patah, rasa berubah), pengurasan hara seiring dengan waktu akan menjadi miskin unsur hara.
CARA MENGEMBALIKAN KESUBURAN TANAH
Upaya untuk mengembalikan kesuburan tanah salah satunya adalah dengan pemupukan berimbang yang merupakan pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status hara esensial anorganik, sehingga kondisi unsur hara seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum. Pemupukan berimbang bertujuan untuk, meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi.]Adapun jenis pupuk yang dikenal petani secara umum pupuk organik dan pupuk an organik dan dalam bentuk padat dan cair.
Pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah .Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku dan berbentuk seperti serbuk, cair maupun granul atau tablet
Pupuk hayati terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Termasuk ke dalam katagori pembenah tanah, namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.
Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang bisa langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk tanaman. Secara alami menyediakan nutrisi melalui proses gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor dan mensintesis zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman.
Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri tertentu seperti Azotobacter choococum yang berfungsi mengikat unsur N, Bacillus megaterium yang bisa melarutkan P dan Bacillus mucilaginous yang bisa melarutkan K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.
Pupuk anorganik atau sintetis, dihasilkan dari serangkaian proses kimia atau penggunaan bahan kimia, sehingga dalam penggunaannya harus tepat dosis dan terukur. Tersedia sebagai pupuk majemuk dan pupuk tunggal. pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan/atau biologis, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk
Pupuk anorganik memiliki keunggulan seperti ketersediaan yang cukup dan kandungan unsur hara yang tinggi. Namun, pupuk anorganik juga memiliki kelemahan seperti kurangnya unsur hara mikro dan dampak negatif pada lingkungan. Oleh karena itu, dalam pemilihan pupuk, perlu mempertimbangkan sifat-sifat dari pupuk anorganik, serta memerhatikan kebutuhan tanaman dan dampaknya terhadap lingkungan.
PENGGUNAAN BERLEBIHAN
Kondisi tersebut juga disebabkan banyaknya petani yang menggunakan pupuk kimia berlebihan. Asupan bahan organik yang rendah, pemberian pupuk yang tidak tepat waktu, penempatan pupuk yang kurang sesuai serta tidak tepatnya jenis pupuk yang digunakan juga dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan pencemaran lingkungan.
Upaya untuk mengembalikan kesuburan tanah salah satunya adalah dengan pemupukan berimbang yang merupakan pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status hara esensial anorganik, sehingga kondisi unsur hara seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum. Pemupukan berimbang bertujuan untuk, meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi.
Dalam proses budidaya tanaman tidak semua unsur hara harus ditambahkan cukup tambahkan unsur hara yang kurang dan dibutuhkan, ilustrasi misalnya unsur N cukup P kurang K cukup berarti P yang ditambah. Sumbernya tidak harus pupuk an organi kimia tetapi bisa menggunakan pupuk organik, seperti pupuk kandang petogranik dan kompos. Pupuk yang kadarnya tinggi adalah anorganik jika kecil tetapi punya manfaat lain yang banyak adalah pupuk organik ada juga pupuk hayati yang dapat membantu melarutkan P menangkap N.
KENALI JENIS PUPUK
Selain mengetahui konsep dan prinsip pemupukan berimbang para petani perlu mengetahui jenis-jenis pupuk. Jenis pupuk ada yang berfungsi sebagai sumber hara contohnya adalah pupuk anorganik pabrikan serta pupuk organik.
Ada juga jenis pupuk yang berfungsi sebagai penyedia hara. Dengan menerapkan konsep pemupukan berimbang, para petani akan merasakan manfaat dalam proses budidaya tanamannya. Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil tanaman.
Meningkatkan efisiensi pemupukan, meningkatkan kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan. Pemberian jumlah pupuk yang lebih sedikit jika tepat maka hasilnya optimal. Sebaliknya jika kebanyakan pupuk, untuk padi misalnya tanaman mudah rebah, mudah rusak oleh serangan hama dan penyakit.
Beberapa faktor yang menentukan efektivitas dan efisiensi pemupukan antara lain rendahnya kandungan bahan organik. Drainase sawah yang jelek, bidang olah tanaman yang dangkal, kekeringan dan kebanjiran. Demikian pula dengan pengaruh instruksi laut, kemasaman tanah serta Hama dan penyakit.*