MAJALAHTEBAR.com. Apakah pernah bertanya-tanya mengapa beberapa kebun jagung menghasilkan tongkol besar dan subur, sementara yang lain terlihat kurus dan tidak produktif? Ada 3 nutrisi utama nutrisi untuk panen jagung berlimpah.
Jagung (Zea mays) adalah keluarga Graminae yang mencakup berbagai jenis tumbuhan seperti padi, tebu, gandum, jagung dan lain-lain. Akarnya yang serabut memberikan stabilitas serta mengambil air dan nutrisi dari tanah, sedangkan batang yang tegak dan daun-daunnya yang panjang menjalankan peran dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan energi salah satunya demi pertumbuhan.
NUTRISI PERTUMBUHAN JAGUNG
Ada 3 nutrisi utama nutrisi untuk panen jagung berlimpah. Nutrisi utama tersebut yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Oleh karena itu, jenis pupuk yang sesuai adalah pupuk NPK yang mengandung ketiga nutrisi tersebut serta tambahan unsur mikro dalam jumlah kecil.
N adalah bahan bakar utama bagi tanaman jagung. Ini seperti makanan penambah energi yang membuat jagung tumbuh tinggi dan hijau. Tanaman yang kekurangan N cenderung pendek dan daunnya berwarna kuning. Ditambah hasil tongkolnya pun kecil dengan kadar protein rendah.
P membantu tanaman jagung membangun sistem akar yang kuat. Tanaman dengan akar yang sehat dapat menyerap lebih banyak air dan nutrisi dari tanah, sehingga menghasilkan tongkol yang lebih besar. Kekurangan P dapat mengganggu persarian dan pembentukan biji. Hasil tongkolnya pun akan kecil dan sering bengkok.
K membantu tanaman jagung mengatur keseimbangan air di dalam selnya. Tanaman yang memiliki cukup K lebih tahan terhadap kekeringan dan penyakit. Kekurangan K menyebabkan ujung tongkol tidak berbiji penuh, bijinya jarang dan tidak sempurna.
Perubahan dalam ketersediaan nutrisi dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil panen jagung. Karena itulah, sebagai petani perlu memahami kebutuhan nutrisi tanaman jagung untuk membantu dalam mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Dengan memberikan nutrisi yang sesuai, tanaman jagung dapat tumbuh lebih besar, menghasilkan lebih banyak tongkol, dan memberikan panen yang lebih baik.
PROGRAM PEMUPUKAN JAGUNG
- Saat Tanam (VO) atau 7-10 HST (V2). Pada tahap awal ini, rekomendasi pemberian pupuk dilakukan dengan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 sebanyak 150-200 Kg/Ha dan UREA 100 Kg/Ha.
- Saat 25 HST (V6). Pada tahap awal ini, rekomendasi pemberian masih menggunakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 sebanyak 150-200 Kg/Ha dan UREA 100 Kg/Ha.
- Saat 35 HST (V10). Pada tahap awal ini, pemberian pupuk menggunakan jenis MerokeKKB / SuburKali BUTIR sebanyak 50 Kg/Ha dan UREA sebanyak 50 Kg/Ha.
Seluruh proses pemupukan pada program pemupukan jagung tersebut ditempatkan dengan cara tabur di sekitar tanaman demi distribusi nutrisi yang merata dalam tanah. Dosis dan frekuensi pemupukan jagung pun dapat disesuaikan dengan tingkat kesuburan dan kondisi tanah, pertumbuhan tanaman, serta varietas jagung yang digunakan.
Pelaksanaan program pemupukan jagung yang efektif harus sesuai dan dengan pemahaman yang baik tentang tahap pertumbuhan tanaman jagung, jenis pupuk yang sesuai, dosis yang pas, dan penerapan pada waktu yang tepat, petani dapat meningkatkan hasil panen mereka. Pemupukan cerdas adalah kunci untuk memastikan pertumbuhan yang optimal, hasil panen maksimal, dan praktik pertanian berkelanjutan.
*HST = Hari Setelah Tanam, V# = Jumlah seludang daun yang sudah pecah (berbentuk V) pada batang jagung.
**Untuk dosis dan cara pemakaian, download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.*