Home / Pupuk

Kamis, 20 Oktober 2022 - 13:31 WIB

Prof. Budi Mulyanto : Lahan Sehat Produktivitas Tanaman Meningkat

Prof. Budi Mulyanto. FOTO:IST

Prof. Budi Mulyanto. FOTO:IST

MAJALAHTEBAR.com. Kesehatan tanah  merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan diupayakan dijaga agar daya dukung bagi kehidupan  berkualitas dan berkelanjutan. Pertanian adalah kegiatan budidaya yang dilakukan manusia, yang sebagian besar dilakukan pada tanah, dengan  memanfaatkan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi. Oleh karena itu kesehatan tanah akan sangat menentukan kuantitas dan kualitas hasil pertanian.

Kesehatan tanah  pertanian di Indonesia tidak dapat dipukulrata untuk semua tanah, sebab pertanian di Indonesia berkembang pada berbagai jenis tanah yang mempunyai kualitas bagi pertanian yang berbeda-beda.  Perbedaan kualitas tanah ini disebabkan oleh lima (5) faktor pembentuk tanah yaitu: batuan sebagai bahan dasar (bahan induk), faktor-faktor iklim dan biota (flora dan fauna) yang aktif melakukan proses hancuran atau biasanya dikenal sebagai proses pelapukan, yang dipengaruhi oleh betuk relief permukaan bumi  dalam kurun waktu tertentu.

Para petani  Indonesia telah bijak menggunakan tanah untuk melakukan budidaya tanaman yang sesuai dengan kualitas tanah di masin-masing lahan pertanian yang diusahakannya. Persoalan kualitas tanah mulai mendapat perhatian oleh karena intensifikasi pertanian yang bertujuan melipatgandakan produksi dengan mengolah tanah lebih intentif,  menggunakan pupuk buatan secara berlebih dan menggunakan pestisida yang bahan aktifnya lambat terdegradasi.

Menggenjot produksi dengan berbagai perlakuan tersebut tanpa mengembalikan bahan organik ke tanah menurunkan secara nyata (significant) kandungan bahan organik tanah dari rata-rata sekitar 5  persen menjadi kurang dari 3 persen. Kondisi ini sangat menurukan kesehatan tanah yang mengakibatkan  produktivitas menjadi sukar ditingkatkan (levelling off).

Penggunaan pestisida yang berbahan aktif sukar terdegradasi  seperti bahan yang termasuk kelompok POPs (keluarga organochlorine, DDT & turunannya, HCB, HCH, mirex, aldrin, dieldrin, endrin heptachlor dsb) akan mencemari tanah-tanah pertanian sehingga menyebabkan kesehatan tanah terganggu, berikut tingkat kualitas produk pertaniannya.

Baca juga  Budidaya Sehat Panen Meningkat

Sedangkan perubahan iklim, tidak secara langsung mempengaruhi kesehatan tanah ataupun kesuburan tanah. Yang berkaitan dengan perubahan iklim lebih pada kondisi lingkungannya seperti, banjir dan longsor pada musim hujan, serta kekeringan dan kebakaran pada musim kemarau.

Kesehatan tanah dan kesuburan tanah sangat ditentukan oleh sifat dan ciri alamiah tanah itu sendiri dan juga perlakukan manusia terhadap tanah itu, seperti pemberian pupuk, pestisida dan pencemaran pada tanah ataupun air yang mengairi tanah  itu baik sengaja maupun tidak sengaja, misalnya limbah pabrik yang mengandung B3, limbah domestic  yang mengandung  bahan-bahan yang sukar terdegradasi, B3 dsb). Untuk itu perlu dilakukan standarisasi dan sertifikasi pupuk maupun pestisida yang akan digunakan untuk kegiatan pertanian.

Sementara, petani telah mahir dalam mempersiapkan usahataninya karena pekerjaan ini dilakukan petani dari waktu ke waktu. Bahkan para petani saat ini bukan saja mengejar produktifitas per satuan luas lahannya, tetapi juga kualitas produksi.

Kegiatan pra-tanam menjadi kunci keberhasilan dalam menentukan produktivitas, kualitas dan integritas hasil pertanian yang akan diproduksi. Memelihara lingkungan pertanian, terutama tanah dan airnya harus senantiasa bebas pencemaran, memastikan air atau kelembaban tanah cukup untuk mendukung produksi.

Namun perlu diingat bahwa setiap jengkal tanah mempunyai tingkat mutu dan kesuburan yang tidak sama. Oleh karena itu variasi produktivitas dan kualitas produk dapat  berbeda-beda. Mengingat produktivitas lahan pertanian kita, terutama sawah selalu digenjot produksinya, maka  ada peluang  kekurangan unsur mikro seperti Cu, Zn dan lainnya.

Baca juga  Penggunaan Paket Lengkap PT Saprotan Utama Nusantara Menjaga Produksi Tetap Tinggi Tiap Musim

Membuka  lahan baru dalam rangka perluasan lahan sawah yang dilakukan oleh pemerintah melalui program-program kegiatan Kementerian Pertanian Indonesia perlu diapresiasi. Namun perlu diingat bahwa kualitas atau kesuburan tanah-tanah di luar jawa sangat berbeda dengan sawah-sawah di Jawa.

Produktivitas sawah-sawah di Jawa jauh lebih tinggi dari pada yang di luar Jawa, terutama sawah-sawah yang ditanah non volkanik.  Mengingat beras merupakan barang strategis  secara ekonomi, politik dan keamanan, maka sawah-sawah sebagai pusat produksi beras harus secara bersama-sama dijaga kesehatannya, kesuburannya (sesuai dengan pasal 15, Undang-undang nomer 5, 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria) dan sedapat mungkin tidak dikonversi ke penggunaan  (landuse) lain.

Perlu diketahui bahwa lahan-lahan sawah yang mapan dan produktif saat ini  merupakan hasil investasi mahal dan berharga dari masyarakat tani maupun pemerintah dalam proses yang sangat panjang. Masyarakat tani telah membentuk dan mengolah sawah dengan  serius tekun sehingga menjadi sawah-sawah yang stabil dan produktif.

Sawah-sawah yang baru dibangun tidak serta-merta langsung dapat berproduksi, apalagi berproduksi tinggi. Untuk menjadi sawah yang stabil dan produktif memerlukan proses keseimbangan kimia, fisika dan biologi tanah yang rumit dan perlu waktu panjang.

Pemerintah, sejak sebelum merdeka sampai sekarang telah berinvestasi dengan membangun bendungan, saluran irigasi, jalan-jalan produksi dan fasilitas-fasiltas lainnya. Dana untuk pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut mungkin diperoleh dari hutang yang sampai saat ini belum lunas.

Sehingga mengkonversi sawah untuk  penggunaan lain seharusnya   dihentikan, atau kalau toh harus dikonversi maka harus disediakan sawah pengganti dengan luasan dan tingkat kesehatan, kesuburan dan produktivitas yang setara.*

*Gurubesar Ilmu Tanah  IPB

 

Share :

Baca Juga

Pestisida

Gebyar Pengundian Fertiphos PT SUN Jabar-Banten 2024 Meningkatkan Produksi Menguntungkan Petani

Pupuk

Pengendalian Asem Aseman Pada Tanaman Padi

Pestisida

Mau Modal Tanam Murah Panen Bertambah, Ini Caranya

Pupuk

Pupuk Kaltim Perluas Lahan Agrosolution di Ponorogo

Pestisida

Panen Raya Jagung PT SUN di Kediri, Jawa Timur

Pupuk

Kaki Gunung Kerinci, Surga Kentang di Jambi

Pestisida

Penggunaan Paket Lengkap PT Saprotan Utama Nusantara Menjaga Produksi Tetap Tinggi Tiap Musim

Pupuk

Move On dari Bencana Donggala, Asep Panen Tomat 70 Ton/Ha