MAJALAHTEBAR.com. Siapa bilang anggur hanya tumbuh subur di Probolinggo, Jawa Timur? Buah yang identik dari negeri Kangguru ini ternyata bisa tumbuh dan berproduksi dengan cukup baik di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Sejak tahun 2021 lalu, Pesantren Darul Fikri yang berlokasi di Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya mulai membudidayakan beberapa varietas anggur dalam sebuah greenhouse seluas 11 meter persegi.
Di dalamnya terdapat 30 batang pohon anggur, beberapa diantaranya merupakan varietas anggur yang dapat dipanen 3 kali dalam 1 tahun. Kegiatan ini didukung oleh Balai Benih Induk Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Bank Indonesia, dan Universitas Tanjungpura.
Dukungan ini diberikan sebagai stimulan kepada pesantren Darul Fikri yang melirik potensi agrowisata kebun anggur di wilayah Desa Jeruju Besar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat sekaligus mendukung kemandirian ekonomi pesantren.
Melalui media sosialnya, Pengelola Kebun Anggur Pesantren Darul Fikri giat mempromosikan pertanaman anggurnya sehingga memancing antusiasme masyarakat di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak untuk berkunjung ke lokasi kebun anggur tersebut. Para santri Darul Fikri berperan dalam mengelola kebun ini mulai dari tahap budidaya hingga perawatan tanaman. Termasuk pula, pengelolaan penunjung hingga memandu para pengunjung untuk mendapat edukasi mengenai tanaman anggur.
Hal ini tentu juga menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung. Memungkinkan mereka untuk memetik dan merasakan makan buah anggur langsung di kebunnya. Selain itu, pengunjung juga bisa sambil melakukan wisata religi di Pesantren ini.
Ke depannya, Pengelola Pesantren Darul Fikri berharap kebun anggur mereka dapat berkembang menjadi agrowisata yang bernilai ekonomis dan produktif. Ada peluang untuk menghasilkan buah anggur dalam kepasitas besar untuk memenuhi permintaan pasar, pengadaan bibit anggur, serta bimbingan budidaya anggur.
Pengelola berharap hal ini dapat terealisasi sesegera mungkin. Tentunya hal ini masih membutuhkan dukungan dari berbagai sektor.*