Koperasi Cepoko Mulyo Raharjo Membangkitkan Antusias Petani dengan BESTI
MAJALAHTEBAR.com. Menjadi koperasi produsen yang tangguh, kreatif, inovatif dan berwawasan lingkungan merupakan visi dari Koperasi Cepoko Mulyo Raharjo (Cemoro). Visi ini mampu menggugah semangat petani bergabung untuk mendapatkan yang lebih baik.
Mayoritas, usaha utama para petani di Desa Cepoko adalah padi dan cabai. Total pengelolaan lahan padi mencapai 84 ha dan lahan cabai seluas 40 ha.
Secara kelembagaan, sebenarnya sudah ada Kelompok Tani “Tani Manunggal”. Namun, keberadaan kelompok belum banyak memberikan peningkatan penghasilan.
Petani masih menjual hasil panennya masing-masing yang sebagian besar dengan sistem tebasan ke tengkulak. Posisi tawarnya kurang kuat. Bahkan, tidak jarang membayar pelunasan saat panen dengan merelakan penentuan kualitas dan kuantitas yang kurang sesuai harapan.
Sistem tebas juga menjadi persoalan petani di desa pada umumnya. Harga jual hasil panen hanya mengikuti penebas yang menghitung berdasarkan angka taksiran.
Menyadari hal ini, Listiorini atau akrab disapa Rini menggagas korporasi pertanian agar petani mempunyai andil di hilirisasi produk pertanian. Hingga lahirlah Koperasi Cemoro yang tergolong dalam Koperasi Produsen.
BETE MENJADI BESTI
Nominator Duta Petani Andalan Jawa Timur Terus Melaju tahun 2023 ini mengusung inovasi BETE (beli tebas) menjadi BESTI (beli sistem timbangan). “Dengan harapan petani tidak hanya berhenti sampai di lahan yang dijual ke tengkulak. Tetapi bisa menghitung produtivitas pertanian secara akurat dan melakukan analisa usahatani sebagai bahan evaluasi musim berikutnya,” ungkap Rini.
Melalui sistem BESTI petani mendapatkan transparansi jual beli dan memiliki pilihan mau menjual ke siapa dan harga berapa sesuai kesepakatan.
Setelah mengetahui sistem beli timbang dari Koperasi Cemoro lebih menguntungkan, petani merasa tercerahkan. Keuntungan bergabung dengan koperasi, petani mendapatkan uang langsung setelah selesai timbang, memperoleh informasi produktivitas sawah dan fasilitas penunjang panen, mendapatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Menariknya lagi, petani menjadi penebas panennya sendiri.
Selain transaksi jelas, legalitas kuat juga memantapkan petani bermitra dengan Koperasi Cemoro. Koperasi yang berdomisi di Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur secara legal dengan akta pendirian pada tanggal 12 Oktober 2022 lalu.
Jika tahap awal petani yang bermitra hanya 23 orang, kini sudah tercatat 123 orang. Petani sangat antusias karena merasa sangat diuntungan oleh pembeli gabah hasil panennya.
Koperasi Cemoro pun telah memiliki usaha pasca panen yang dapat meningkatkan jual produk pertanian. Bersama koperasi, para petani dari Kelompok Tani “Tani Manunggal juga sudah memiliki produk beras asli Ngawi.
Secara bertahap, pemasaran beras ini makin meluas. Kini petani makin mandiri. Kuat di hulu, maju di hilir.*