Home / Alsintan

Senin, 21 November 2022 - 11:34 WIB

Mesin Panen Dan Olah Tanah Terintegrasi Bisa untuk “Kejar Tayang”

Mesin panen dan olah tanah. FOTO:Dok.BBPMektan

Mesin panen dan olah tanah. FOTO:Dok.BBPMektan

Mesin panen dan olah tanah terintegrasi bisa melakukan dua tahap pekerjaan (panen dan olah tanah) dalam satu proses operasional. Alsintan ini juga membantu petani dalam memutus siklus perkembangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan mengkondisikan sanitasi lingkungan pasca panen.

MAJALAHTEBAR.com. Melihat curah hujan yang masih tinggi usai panen, sebagian petani merasa sayang untuk membiarkan lahannya. Secepat mungkin setelah panen bisa menanam kembali agar dapat satu musim tanam lagi.

Apalagi bagi petani yang sudah terbiasa menerapkan pola tanam tiga kali padi (padi-padi-padi). Bila menurut perkiraan BMKG hujan tidak cukup mengguyur area tanam hingga satu musim, maka penggunaan benih varietas genjah jadi pilihan.

Mempercepat olah tanah juga penting untuk “kejar tayang” sehingga hasil panen optimal. Untuk itu butuh teknologi berupa mekanisasi atau menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang mampu mengerjakan panen dan olah tanah dalam waktu singkat bahkan daam satu waktu.

Sekarang cara ini bisa dilakukan dengan menggunakan mesin tanam dan olah tanah (rotavator) terintegrasi. Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) telah menghasilkan  Mesin panen plus olah tanah yang terintegrasi. Alsintan ini melengkapi temuan sebelumnya berupa Drone penebar benih padi, Robot Tanam Padi, dan Autonomous tractor yang merupakan hasil riset dan perekayasaan terkait teknologi alat dan mesin pertanian yang berbasis IoT (Internet of Thing), Cyber-physical System, dan Management Information System.

Mekanisasi 4.0 yang dirancang sejak 2018 ini diharapkan bisa menjadi solusi petani Indonesia dalam melakukan usahatani moderen.

Drone penebar benih mampu menebar benih satu hektar lahan dalam waktu 1 jam dengan kapasitas 50 – 60 kg per hektar. Alsintan ini mampu bekerja mandiri sesuai pola/alur yang sudah dibuat pada perangkat android dan dipandu oleh GPS. Drone ini mampu melakukan resume operation, sehingga operation yang tertunda dapat dilanjutkan kembali sehingga tidak terjadi overlap dan dilakukan secara otomatis. Ketahanan baterai mampu operasi selama 20 menit dengan kapasitas angkut maksimal 6 kg benih padi.

Baca juga  Penggunaan Teknologi Drone untuk Pertanian

Robot Tanam padi dapat difungsikan untuk menanam bibit padi di lahan sawah yang mampu berkomunikasi melalui Internet of Thing (IoT) melalui sarana GPS dan mampu bekerja mandiri. Kapasitas kerja 0,36 ha/jam atau 3 jam/ha.

Autonomous Tractor  atau traktor roda 4 tanpa awak yg dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis IoT. Dapat melakukan pengolahan lahan sesuai dengan peta perencanaan menggunakan GPS.

Sementara, untuk mempercepat olah tanah setelah panen, ada mesin  panen padi terintegrasi dengan olah tanah. Alat ini merupakan alsin yang mampu melakukan dua tahap pekerjaan (panen dan olah tanah) dalam satu proses operasional. Proses memanen padi sekaligus olah tanah dengan rotari dapat dilakukan dalam satu gebrakan alias satu kali proses.

Mesin pemanen dan pengolahan tanah terintegrasi merupakan pengembangan dari combine harvester yang sudah dikembangkan sebelumnya yang mampu memotong tanaman padi, memisahkan bulir padi dari tangkainya, dan mengemasnya dalam karung. Namun pada generasi terbaru ini, combine harvester ini dilengkapi pengolah tanah dengan menggunakan mesin rotari.

Mesin pemanen dan pengolah tanah terintegrasi hasil penelitian dan perekayasaan BBP Mektan ini mampu mempercepat  dan mengurangi pekerjaan olah tanah. Mesin panen digunakan dengan tujuan agar proses panen dapat dilakukan lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional.

Sedangkan rotavator dipergunakan untuk memotong, mencacah, membalikkan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu (gulma), merapikan tanah kembali dan memperbaiki tata air. Alsintan ini juga membantu petani dalam memutus siklus perkembangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman padi, dan mengkondisikan sanitasi lingkungan pasca panen yang baik. Hal itu bisa terjadi karena tidak ada lagi jeda dari masa panen ke tahap pengolahan lahan untuk masa tanam berikutnya

Baca juga  UPJA: Bisa Mendulang Modal Gapoktan

Aplikasi pertanian 4.0 khususnya dalam perpadian menggunakan mesin panen dan olah tanah terintegrasi menjadi pendongkrak signifikan kenaikan pendapatan karena berdampak terhadap peningkatan efisiensi baik pada tahap olah tanah, tanam, pemeliharaan hingga panen. Efisiensi teknologi ini menekan input produksi, waktu, SDM, serta menekan kehilangan hasil dan meningkatkan mutu panen serta memiliki daya saing.

Spesifikasi teknis dari mesin ini yakni terdiri dari empat bagian utama yaitu bagian penggerak utama, bagian pemanen, bagian pengolah tanah dan sistem transmisi. Bagian penggerak utama menggunakan mesin diesel dengan daya 75 HP yang digunakan untuk menggerakkan keseluruhan mesin, seperti untuk berjalannya combine, untuk pemanenan beserta kelengkapan proses sampai perontokan, serta untuk pengolahan tanah. Termasuk juga untuk keperluan pengangkatan (hidrolik). Komponen pengolahan tanah yang digunakan adalah rotari dengan tiga titik penggandeng.

Dimensi  keseluruhan (total) mesin ini adalah 5750 x 2230 x 2690 mm. Lebar kerja pemanen 2000 mm, lebar kerja pengolahan tanah 1800 mm, kecepatan kerja 1,5 – 2 km/jam, kapasitas kerja 0,3 – 0,5 ha/jam (2-3,3 jam/ha), menggunakan tenaga penggerak  75 HP, dengan tenaga operator cukup 2-3 orang dalam pengoperasiannya.

Dengan pengembangan mesin pemanen padi dan pengolah tanah terintegrasi ini diharapakan mampu meningkatkan produksi dan mempercepat waktu pertananam padi. Alsintan modern ini bisa mendukung usaha kelompok dengan mengelolanya melalui UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan).*

Share :

Baca Juga

Alsintan

Drone Penebar Pupuk Granul: Lebih Cepat dan Hemat

Alsintan

Pakai Mesin Tanam Jarwo Panen Bisa Bertambah

Alsintan

Penggunaan Teknologi Drone untuk Pertanian

Alsintan

Mesin Ini Jadikan Penanaman Tebu Efisien