MAJALAHTEBAR.com. Sudah menjadi takdir Tuhan hal-hal yang gaib atau banyak orang mengatakan makhluk gaib tak bakal bisa direka ulang dan dibuktikan. Seseorang yang mempunyai kelebihan atau indra ke enam atau ‘’tahu’’ lah tentang gaib hanya bisa cerita ini dan itu. Yang percaya ya sampai lupa daratan mendengarkannya sedang yang tak percaya atau tak tahu hanya bisa bicara di belakang dengan segala komentarnya baik negative atau positif.
Apapun kata orang, saya tak peduli. Yang jelas makhluk gaib itu pasti dan terbukti ada. Saya sangat yakin dan seyakin-yakinnya. Karena bagi saya pribadi yang bersifat gaib itu banyak bukti dan banyak saya menemui. Namun untuk alam gaib terlebih neraka dan surge belum. Itu masa depan kita.
Inilah salah satu makhluk gaib yang pernah saya temui. Yaitu berupa makhluk berbentuk pocong di cermin sebuah hotel tepatnya rahasia, yang pernah saya lihat dan terasa mengerikan bagi saya pribadi. Begini ceritanya:
Saya sebagai tenaga lapangan biasa keliling daerah. Apalagi kalau tanaman tampak terserang hama dan penyakit tanaman. Saya sampai lupa waktu kalau hari telah sore matahari mau tenggelam.
Malam itu saya langsung menyetir mobil ngebut mencari hotel karena saking lelahnya seharian keliling sawah. Baru berjalan sekitar puluhan kilometer sudah menemukan sebuah hotel yang letaknya di pinggiran kota. Pikir saya tak perlu pilih-pilih. Yang penting ada kamar mandi dan tempat tidur untuk istirahat.
Begitu masuk hotel saya bersih-bersih, wudhu dan sholat. Setelah itu pulas tidur. Tengah malam saya terbangun dan melihat jam di HP. Sudah menunjukkan waktu sekitar jam 1.20 menit. Saya ke kamar mandi.
BAYANGAN POCONG DI CERMIN
Keluar dari kamar mandi betapa kaget saya, karena tidak sengaja melihat bayangan yang cukup mengerikan di cermin lemari yang terletak di samping tempat tidur. Mata saya buka tajam-tajam tampak jelas sekali dicermin almari di keremangan terang lampu kamar itu. Di cermin terlihat jelas makhluk pocong.
Makhluk itu bagian atas bawah ada tali pocong walaupun tidak begitu kelihatan. Warna putih tajam hampir memenuhi cermin. Bagian muka berwujud tengkorak. Hidung lubang, mata mencorong putih bersinar. Gigi tampak jelas putih meringis tanpa ada bibir.
‘’Hi…. Hi….. ngeri,’’ kataku merinding sambil memejamkan mata seraya meraba-raba menyalakan lampu yang lebih terang benderang di kamar itu, dan pelan-pelan mata melirik arah cermin, namun makhluk itu sudah menghilang.
Sejak kejadian itu kalo saya sendiri menginap di hotel mencari yang tidak ada cerminnya. Kalau terpaksa ada dan menginap sendiri cermin saya tutup kain atau apalah yang penting cermin tertutup. Khawatir melihat pocong di cermin hotel. (Demikian disampaikan seorang petugas lapangan kepada TEBAR).*