MAJALAHTEBAR.com. Seperti biasa saya mempunyai hobi memancing, yang saya lakukan baik di waktu siang maupun di waktu malam hari. Namun disuatu waktu saya menemui kejadian aneh yaitu berupa bayangan atau apalah yang tidak bisa saya pegang. Namun kejadian yang saya alami ini benar-benar aneh.
Mengapa aneh??? Simak kronologi kejadian saya ini.
Saya mancing ikan di sungai. Kadang bersama-sama teman, namun kalau tidak ada teman ya saya sendiri. Perasaan saya tidak takut, apa itu hantu, bukannya hantu itu cuma menakuti. Dan selama ini saya merasa belum pernah bertemu dengan hantu. Ngomong doang itu, pikir saya.
Malam itu saya mancing ikan sendiri di sebuah sungai di wilayah Jawa Tengah dekat tempat tinggal saya. Entah jam berapa, namun seingat saya sudah lepas tengah malam atau sekitar jam dua malam. Tiba-tiba ada seorang wanita yang telah saya kenal menemui saya. Sebut saja namanya Wati.
Dalam hati saya tidak ada perasaan apa-apa. Biasa saja. Sebut saja nama saya Budi. Wati memanggil saya. ‘’Mas Budi, Mas Budi tolong antarin saya ke rumah,’’ kata Wati di sela kegelapan malam.
‘’Wat, kamu dari mana kok sampai sini, habis buang air di sungai, . WC-mu mampet ya,’’ sahut saya tanpa pikir secara spontanitas.
‘’Pokoknya antar saya Mas, sekarang juga,’’ pinta Wati dan berjalan memegang tangan saya.
Seketika itu juga pancing saya geletakkan di situ. Dan Wati memegang tangan saya. Seingat saya, keadaan Wati seperti biasanya memakai seperti serba putih. Jalan ya seperti biasa. Namun ketika datang pertama terlihat oleh saya Wati tidak mengenakan penutup rambut sehingga rambut terurai hitam.
‘’’’Tolong rambutnya ditutup,’’ pinta saya. Seketika Wati menutup rambutnya seperti menggunakan mukena, ketika mau sholat.
Selama berjalan bersama kita saling terdiam. Saya merasa biasa saja. Saya merasa Wati memegang bagian lengan saya. Tidak merasa apa-apa. Sama sekali saya tidak merasakan pegangan itu. Pada saat ini sya tidak terpintas dipikir apapun. Semua dibuat lupa. Pikiran saya mungkin sudah dikendalikan. Pokoknya semua biasa saja. Sebagaimana kita bersama teman. Dan sedikitpun tak ada syahwat lelaki saya, walaupun dengan seorang wanita cantik di malam yang dingin itu.
Akhirnya sampailah di rumah Wati. Setelah pintu rumah di buka, Wati masuk, dan pada saat itu salah satu keluarga Wati ketika berpapasan menjerit dan jatuh pingsan. Setelah saya minta penjelasan dengan tetangga, karena malam itu lantas tetangga pada berdatangan. Sekitar lima hari lalu Wati sudah meninggal. Dan seketika itu juga saya baru sadar dan ingat bahwa Wati telah meninggal. Anehnya lagi Wati ketika berpapasan dengan keluarganya yang tiba-tiba pingsan tadi hilang entah kemana.
Kejadian diatas aneh sekali dan ini pengalaman saya yang paling berharga. Bersama gadis tetangga yang telah meninggal dan jiwa pikiran saya dikendalikan sepenuhnya. Ya itu semua kehendak Tuhan yang Maha Segalanya. Atas kejadian tersebut saya semakin tekun menjalankan ibadah untuk bekal di kehidupan mendatang.*