MAJALAHTEBAR.com. Benar-benar tidak masuk akal kejadian yang saya alami ini. Betapa tidak di waktu sore menjelang matahari terbenam di tenagh sawah dekat saya bekerja ada sosok wanita cantik yang saya sebut si cantiktiba-tiba menghilang di penglihatanku. Begini alur ceritanya:
Seperti biasa saya sebagai petani bekerja di sawah. Saya sedang menggarap lahan untuk ditanami bawang merah. Kebetulan saat itu saya bekerja sendirian. Istri yang biasa mendampingi bekerja di sawah, sedang membantu kerja tempat tetangga yang sedang hajat mengkhitankan anaknya.
Menjelang matahari terbenam, namun suasana persawahan masih terlihat jelas, saat itu saya memperhatikan kanan kiri sawah saya. Tampak teman-teman petani sudah tidak ada. Sudah pada pulang.
‘’Tumben sepi, sudah pada pulang semua, ‘’ kata hati saya. ‘’Saya juga mau pulang,’’ sambung kata hati saya lagi.
Pada saat itu saya kemas-kemas wadah bekal, cangkul dan lain-lain saya panggul. Saya melihat ke depan. Pada saat itulah saya melihat sosok perempuan cantik sedang berjalan dan berhenti di sebuah pohon yang besar rimbun di depan yang akan saya lewati. Menurut mata batin saya perempuan itu cantik sekali. Dan saya sebut si cantik.
Ketika menatap perempuan itu, saya merasa serasa di dunia lain yang serba nyaman dan cerah serta enak sekali. Batin atau jiwa saya atau apalah istilahnya mengatakan bahwa muka perempuan itu sempurna, rambut hitam lurus panjang. Mengenakan baju putih. Ia berjalan agak menunduk. Namun dalam hati saya, sekali lagi, pokoknya perempuan yang saya lihat itu sempurna sekali. Montok. Semampai. Halus mulus. Warna kulit cerah. Mata hidung pipi dan lain-lain bentuk wajah tak bisa dilukiskan. Serasa perempuan itu jalannya mendekat. Saya senang memperhatikan wanita itu dan menatapnya tajam.
Dalam pandangan mata saya, saya ingat sekali, jelas sekali itu sosok si cantik. Dan saya belum pernah melihat wanita secantik itu, walaupun artis sekalipun. Sekali lagi ini kata hati (jiwa) saya waktu memperhatikan perempuan itu.
Saya berkedip. Dan……. Entah kemana si cantik itu tiba-tiba menghilang.
‘’Kemana???’’ tanya saya sendiri. Pada waktu itu saya sama sekali tidak merasa ada rasa takut. Malah sebaliknya, kenapa si cantik tidak muncul lagi. Dan pada waktu itu sama sekali tidak punya pikiran yang aneh-aneh. Menurut saya, apapun makhluknya kalau tidak menakutkan, malah sebaliknya sangat menyenangkan adalah mempunyai kesan tersendiri bagi saya.
Pada saat itu, saya mencoba dan mencoba lagi untuk mengawasi sekitar situ dengan mata tajam. Namun juga tidak menemukan sosok si cantik. Karena hari sudah semakin gelap saya memutuskan pulang. Dan yang menjadi aneh, kenapa pada waktu itu tidak ada satupun petani di sekitar itu. Padahal biasanya sampai matahari terbenam baru pada pulang.
Atau memang semua ini telah diatur oleh Tuhan, harus terjadi demikian. Saya tak tahu, entahlah. Yang penting saya sebagai manusia biasa melaksanakan apa yang saya bisa. Begitu juga dalam menjalankan ibadah sesuai kemampuan dan keryakinan yang saya anut.
Sejak kejadian itu, saya menjadi yakin, bahwa manusia itu sangat terbatas sekali. Dan kehidupan di masa mendatang itu nyata-nyata akan ada. Karena saya yakin, dengan teknologi secanggih apapun bikinan manusia tidak akan bisa membuktikan dan menganalisa tentang makhluk yang baru saja saya temui itu.
Saya yakin dan sangat berharap kehidupan mendatang menempati surga, dan dalam hati saya mungkin bisa bertemu lagi si cantik itu di surga.
‘’Ya Tuhan, masukkan saya di surgamu kelak,’’ begitu do’a saya dan tak terasa perjalanan sudah sampai di rumah.
(Pengalaman ini disampaikan seorang petani Bandung kepada TEBAR).
