Home / Pupuk

Selasa, 19 September 2023 - 21:51 WIB

Sinergi Penyuluh dengan Petani Sukses Hadapi Perubahan Iklim

Sinergi penyuluh dengan petani sukses hadapi perubahan iklim. Produksi padi meningkat, keseimbangan lingkungan terjaga. Kesejahteraan petani dan keluarga bertambah.

MAJALAHTEBAR.com. Sinergi penyuluh pertanian dengan petani sangat penting dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Kebersamaan ini terlihat pada sekolah lapang padi di kelompok tani Sido Maju, Desa Karangsari, Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah.

Sekolah lapang padi bukan hanya untuk petani dan penyuluh tetapu juga bagi pengamat hama dan stakeholder lainnya. Sekolah lapang merupakan wahana belajar petani dan penyuluh pertanian untuk kembali mengamati fenomena yang terjadi di ekosistem sawah petani dampak dari perubahan iklim.

Kegiatan sekolah lapang Poktan Sidomaju antara lain pengamatan agroekosistem lingkungan sawah pada lokasi demplot seluas 800 m² menggunakan 3 sistem tanam yakni jajar legowo 2:1, Hazton, dan IPAT BO. Penggunaan benih berasal dari varietas yang rendah emisi dan tahan terhadap cekaman seperti Mekongga, Memberamo, Ciherang, Inpari 32.

SEKOLAH LAPANG

Petani mendapatkan materi sekolah lapang meliputi pengolahan tanah dan permasalahannya, system tanam padi, pengamatan agroekosistem, pengendalian hama penyakit. Materi yang menjadi perhatian adalah system tanam pada lokasi demplot.

Hasil pengamatan bahwa penggunaan pestisida yang bijak masih mampu menjaga keseimbangan lingkungan. Musuh alami seperti laba-laba dari beberapa spesies, kumbang koksi, capung jarum populasinya masih ada.

Sementara, pada pengamatan ekosistem terakhir jumlah anakan pun beragam. Penanaman dengan jajar legowo 2:1 jumlah anakan produktif rata-rata 38 batang, untuk sistem tanam hazton batang produktif 18 batang, dan sistem IPAT BO rata-rata 27 batang.

Baca juga  Jawa Timur Masih Pemuncak Produksi Padi Nasional

Pemupukan pada kegiatan ini menggunakan pupuk bersubsidi urea dan NPK Phonska dengan penambahan kapur pertanian. Dosis sesuai rekomendasi hasil uji tanah (menggunakan perangkat uji tanah sawah/ PUTS) yakni 200 Kg urea, 250 Kg NPK Phonska dan 500 Kg Kapur pertanian. Khusus pada system tanam IPAT BO ada penambahan pupuk hayati mengandung mikroba Bacillus Subtilis untuk memacu pertumbuhan tanaman.

Hasil ubinan saat panen menunjukkan, produktifitas jajar legowo 2:1 memang yang paling tinggi yakni 7,2 Ton/Ha yang biasanya hanya 6,3 Ton/Ha. Untuk system Hazton 6,4 Ton/Ha dan IPAT BO ada 5,8 Ton/Ha.

Petani berhasil mencapai peningkatan produksi padi setelah mampu mensiasati bagaimana ekosistem yang ada dilahan pertanian bisa terjaga. Upaya menjaga lingkungan dari petani membuahkan keuntungan terbangunnya sebuah siklus yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan sesama makhluk hidup.

Selama ini pertanian turut menyokong efek dari pemanasan global lewat kegiatan petani seperti penggunaan bahan organic yang belum terfermentasi, pembakaran jerami, perendaman tanaman padi, sendawa sapi di peternakan dan lain-lain. Melalui sekolah lapang dapat meningkatkan kesadaran dan peran petani dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Baca juga  Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik
PETANI CERDAS IKLIM

Petani cerdas iklim (climate smart Agriculture) yang merupakan integrasi dari 4 Kementerian/Lembaga, yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pertanian. Penyuluh pertanian di lapangan berperan mengajak petani beserta keluarganya mulai meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian dan penyelamatan bumi dari dampak perubahan iklim.

Pemberdayaan petani dan kelompok tani melalui program Strategic Irrigation Modernization and urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Tujuan utama dari proyek tersebut, yaitu meningkatkan pelayanan irigasi dan penguatan akuntabilitas pengelolaan skema irigasi.

Dalam hal peningkatan pelayanan irigasi, ada dua indikator sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan. Pertama, area yang terfasilitasi dengan layanan irigasi/drainase baru atau direhabilitasi. Kedua, persentase intensitas pertanaman (IP) khususnya di MT III yang masih banyak lahan bero belum dimanfaatkan oleh petani.

Penyuluh pertanian merupakan tombak terdepan untuk bersama petani dan kelompok tani mengawal ketahanan pangan. Kegiatan sekolah lapang padi di kelompok tani Sido Maju tersebut turut berperan dalam mendukung program kegiatan petani cerdas iklim.

Transfer informasi dan teknologi diharapkan dapat menjadikan petani akan benar-benar cerdas untuk mengadapi dampak perubahan iklim. Sinergi penyuluh dengan petani sukses hadapi perubahan iklim. Produktifitas tetap terjaga dengan baik, kesejahteraan petani beserta keluarganya akan meningkat.*

Legirin THL TBPP

Share :

Baca Juga

Pupuk

Program Makmur PKT: Jagung Gorontalo Makin Mantap

Pupuk

Move On dari Bencana Donggala, Asep Panen Tomat 70 Ton/Ha

Pupuk

Pupuk Organik untuk Produktivitas Tanaman

Pupuk

Panen Raya NPK Pelangi JOS, Produksi Bawang Merah Kintamani Capai 12 Ton/Ha

Pupuk

Cara Mudah Hasilkan Melon Supermanis

Pestisida

Paket Lengkap PT Saprotan Utama Nusantara Tanaman Padi: Tanaman Subur Terlindungi Maksimal

Pupuk

Peran Kalium pada Bawang Merah, Benarkah Sensitif Pada Klor???

Pupuk

Prof. Budi Mulyanto : Lahan Sehat Produktivitas Tanaman Meningkat