Home / Pestisida / Pupuk

Senin, 12 September 2022 - 14:39 WIB

Soft Launching OXAR 100/50 SC dan NPK 12-12-17-2 PT Saprotan Utama Nusantara di Garut, Jabar

Aplikasi OXAR 100/50 SC dan NPK 12-12-17-2 PAK TANI mampu melindungi tanaman kubis dari gangguan ulat. Kubis juga cepat nge-krop. Keuntungan petani meningkat.

MAJALAHTEBAR.com. Sebanyak 150 petani dari Garut dan Lembang antusias mendatangi undangan Soft Launching OXAR 100/50 SC dan NPK 12-12-17-2 PAK TANI yang digelar PT Saprotan Utama Nusantara di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Agustus 2022 lalu. Petani juga menyaksikan langsung hasil aplikasi kedua produk baru PT SUN tersebut pada tanaman kubis milik H. Asep Nyanyang seluas 3200 m2 atau 8 patok.

Sambil mengamati tanaman, petani dipandu oleh Cecep Rusmana yang menjelaskan tentang aplikasi OXAR 100/50 SC dan NPK 12-12-17-2 PAK TANI pada tanaman kubis. Dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab seputar kedua produk tersebut.

Wahyudin, petani asal Lembang yang ikut rombongan dari Lembang mengaku sudah sangat yakin dengan produk PT SUN karena sudah bertahun-tahun menggunakan dan membuktikan hasilnya memuaskan. “Apalagi yang namanya OXAR 100/50 SC, sekali semprot ulat tidak mau makan, sehingga yang tadinya seminggu sekali nyemprot, dengan obat (insektisida) ini nyemprotnya berkurang. Bisa libur dua minggu,” ujarnya.

Baca juga  Soft Launching Produk Baru PT Saprotan Utama Nusantara NPK 9-15-6 dan KOZIMA 50SC

Pikih, petani sayuran Desa Simpang, Cikajang, Garut berjarak sekitar 9 km dari lokasi demplot menuturkan, kubis Varietas Green Nova milik H. Asep hasilnya sangat bagus. “Daunnya hanya sedikit yang bolong. Kalau melihat kropnya ini bisa dua kilo lebih. Padahal rata-rata kubis di sini (Cikajang) per tangkal 1 – 1,5 kg. Ini mah saya harus coba,” ujarnya dengan penuh semangat.

Asep menambahkan, yang paling signifikan dari NPK Pak Tani 12-12-17-2, dua hari setelah aplikasi, kubis langsung nge-krop. Dosis pupuk ini cukup irit hanya 5 kg/drum. Waktu aplikasi umur 25 HST, 35 HST dan 55 HST.

“Untuk OXAR 100/50 SC sengaja nyemprotnya dikurangi dari dosis untuk menjajal keampuhan produk ini. Eh ternyata benar, ulatnya berhenti makan dan ini sudah hampir dua minggu tidak nyemprot,” jelasnya kepada petani yang hadir. Dosis OXAR 100/50 SC menggunakan 8 ml/drum.

Baca juga  Kios RIIBRI PUTRA, Karawang, Jawa Barat

Lebih menariknya lagi, sambung H. Asep, dari lahan 8 patok dengan 7.000 tangkal (batang) harga di tingkat petani Rp 4.000/kg mendapatkan penghasilan Rp 45 juta. Sementara pada lahnnya di lokasi lain yang belum menggunakan OXAR 100/50 SC dan NPK 12-12-17-2 pernah mendapatkan nilai penjualan yang hampir sama. “Tapi waktu itu harga kubis sedang tinggi Rp 9.000/kg. Jadi menggunakan OXAR 100/50 SC dan NPK 12-12-17-2 lebih menguntungkan,” tegasnya.

Peresmian acara ditandai dengan pelepasan balon oleh Probo Kusumantoro yang mewakili PT Saprotan Utama Nusantara. Hadir Nugroho Adi (Area Manager Jawa barat PT SUN) dan petugas lapangan PT SUN se-Jawa Barat. Acara ditutup dengan penjualan langsung dan pemberian hadiah.*

Share :

Baca Juga

Pestisida

Kemarau Panjang Petani Tetap Bisa Bercocok Tanam

Pestisida

Teknologi Pertanian di Tahun 2024: Drone Skygrow PT Petrosida Gresik Siap Semprot!!!

Pestisida

Penggunaan Paket Lengkap PT Saprotan Utama Nusantara Menjaga Produksi Tetap Tinggi Tiap Musim

Pestisida

Panut Djojosumarto: Agar Efektif, Cari Pestisida yang Sesuai OPT Sasaran

Pestisida

Exclusive R1 Gathering Jawa Tengah dan Grand Launching Produk Baru PT Saprotan Utama Nusantara

Pestisida

Tanamannya Sehat Produksinya Meningkat

Benih

Cara Bertanam Caisim, Agar Hasilnya Bagus & Cepat Panennya

Pestisida

Trik Jitu Budidaya Cabai Berhasil Sepanjang Tahun