MAJALAHTEBAR.com. Pestisida adalah nama umum yang digunakan untuk produk kimia pertanian yang berfungsi mengendalikan OPT (organisma pengganggu tanaman yaitu : hama, penyakit dan gulma) dan mengatur pertumbuhan tanaman. Pestisida banyak jenisnya seperti: insektisida, fungisida, herbisida, akarisida, zat pengatur tumbuh, rodentisida, dll.
Kegunaan masing-masing jenis pestisida diakui banyak sekali membatu usaha budidaya petani, namun mudaratnya (atau pontensi bahaya) juga diakui memang ada. Ibarat sebilah pisau, pestisida memiliki dua sisi yaitu sisi kegunaan/manfaat dan sisi potensi bahaya.
Oleh karenanya prinsip yang harus dipegang terkait pestisida adalah mengoptimalkan sisi kegunaan/manfaat dan meminimalisir sisi bahaya. Oleh karenanya muncul istilah 6 TEPAT (pengembangan dari 5 TEPAT) yaitu : (1) TEPAT pestisida, (2) TEPAT mutu, (3) TEPAT cara, (4) TEPAT sasaran, (5) TEPAT takaran, (6) TEPAT waktu.
- TEPAT PESTISIDA
Apakah pestisida yang akan digunakan cocok dengan jenis OPT yang akan dikendalikan ? Misalnya: hama pengorok daun/”hama batik” yang letaknya tersembunyi diantara lapisan daun, memerlukan insektisida yang bekerja secara sistemik.
Mengendalikan Hama tungau tepatnya dengan akarisida; tikus pengendaliannya memerlukan rodentisida; keong emas akan tuntas pengendaliannya jika menggunakan moluskisida; biji gulma dapat dikendalikan dengan menggunakan herbisida pra tumbuh bukan herbisida purna tumbuh; penyakit layu fusarium akan lebih baik hasil pengendaliannya jika menggunakan fungisda yang berkerja secara sistemik.
Jika pemilihan pestisida tidak tepat, misal untuk mengendalikan pengorok daun / “hama batik” yang tersembunyi didalam lapisan daun digunakan insektisida kontak, pasti hama tersebut tidak mati dan tanaman akan rusak atau tidak panen. Tepat Pestisida harus menjadi perhatian pertama dan utama jika mengingkan hasil penyemprotan bagus.
Selain secara teknis seperti tersebut diatas, Tepat Pestisida juga menyangkut izin pestisida yang dimaksud. Pestisida harus memiliki izin dari Menteri Pertanian dengan nomor pendaftaran yang diawali kode RI dan diikuti nomor-nomor tertentu. Izin juga menyangkut jenis OPT dan tanamannya.
- TEPAT MUTU
Sejak pembatasan pendaftaran pestisida dibuka, pestisida dengan berbagai merek banyak beredar di pasar. Petani harus hati-hati memilih dengan berpedoman pada mutu.
Karena alasan inilah makanya mutu ditambahkan menjadi salah satu 6 Tepat yang baru yang saat ini digunakan. Mutu itu menyangkut bahan aktif, kemasan, dll.
Secara umum mutu pestisida yang baik secara kasat mata adalah kemasan tidak rusak, tidak (diduga) palsu, tidak kadaluarsa (tidak lebih 2 tahun dari bulan & tahun pestisida tersebut diproduksi) Mutu pestisida menjadi salah satu kunci penting bagi keberhasilan penggunaan pestisida itu sendiri. Hati-hati dengan rayuan harga pestisida yang sangat murah dari harga pasar yang sudah beredar di pasar.
Harga murah (dibawah harga pasar) biasanya menggambarkan mutu pestisida yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Petani harus berhati-hati dengan harga pestisida semacam itu.
- TEPAT CARA
Tepat cara penggunaan pestisida harus sesuai antara bentuk formulasi (EC,SC,G,WP,WG,ST, dll) dengan alat yang digunakan. Misal bentuk formulasi seperti EC/SC/WP/WG/EW biasanya dengan cara penyemprotan.
Sementara bentuk formulasi G dan ST penggunaannya tidak melalui semprot, melainkan cukup ditabur (formulasi G) dan mencampurkannya dengan benih (formulasi ST).
Tepat cara juga menyangkut tempat hidup dan sifat OPT. Misal wereng batang coklat, tempat hidupnya berada di batang bagian bawah tanaman padi. Oleh karenanya pada saat penyemprotan, arahkan nozel kebagian bawah, bukan ke atas (bagian daun).
- TEPAT SASARAN
Pestisida yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasi yang tertera dalam label yang menempel pada kemasan, baik terhadap komoditasnya, jenis OPT dan cara hidup OPT. Dalam hal ini yang paling penting terutama adalah jenis OPT-nya.
Misalnya jika yang digunakan akarisida, maka sasaran yang tepat adalah keong . Herbisida yang direkomendasi untuk gulma sebelum tumbuh (pra-tumbuh) disemprotkan untuk mematikan biiji-biji gulma, buka untuk gulma yang sudah tumbuh.
- TEPAT TAKARAN
Pestisida yang digunakan haruslah tepat takaran dalam arti tepat konsentrasi atau tepat dosis. Untuk itu perlu diperhatikan petunjuk penggunaan yang tertera di label. Disana sudah tertera konsentrasi atau dosisnya untuk masing-masing jenis OPT.
Agar benar-benar tepat takaran, mestinya pada saat menakar harus menggunakan alat ukur yang sudah terstandar. Jangan menggunakan “ilmu kira-kira” atau ilmu menduga-duga. Kedua cara ini pasti tidak tepat takar. Jika tidak tepat takar, tentu akan membawa kerugian. Jika takarannya kurang, OPT tidak akan tuntas dan malah dapat menimbulkan kekebalan. Sebaliknya jika takarannya berlebihan dapat menimbulkan kerugian terhadap lingkungan.
- TEPAT WAKTU
Tepat waktu sangat memegang peranan penting bagi keberhasilan penggunaan pestisida menyangkut : (a) Stadia atau tahap hama, stadia hama yang mendekati kepompong akan sulit dimatikan dibandingkan dengan stadia yang baru menetas; (b) sifat pestisida preventif atau kuratif, jika bersifat preventif maka semprotkanlah sebelum penyakit datang dan jika kuratif maka dapat disemprotkan ketika penyakit sudah menyerang tanaman; (c) ambang pengedalian/ambang ekonomi, ini bisanya diterapkan pada pola Pengendalian Hama Terpadu/PHT; (d) cuaca, penyemprot yang ideal adalah pada pagi atau sore hari (jangan menyemprot sangat tengah hari antara jam 10.30 – 14.00, terik panas matahari dan kering), embun sudah hilang, angin tidak kencang (tanda-tanda alam yaitu daun pepohonan bergerak tidak teratur – jangan menyemprot pada saat angin kencang dan jangan menyemprot pada saat hujan atau akan hujan (tanda-tanda alam yaitu dedaunan bergerak kencang, debu dan kertas berterbangan).
Nah itulah 6 TEPAT penggunaan pestisida. Setiap pengguna pestisida hendaknya dapat melaksanakan prinsip tersebut pada setiap kali menggunakannya. Selamat mencoba.*