Awal kesuksesan dalam budidaya tanaman padi adalah memaksimalkan pengolahan tanah yang sempurna. Pemupukan sesuai jadwal dan pengendalian hama dan penyakit serta pengelolaan pasca panen yang baik.
MAJALAHTEBAR.com. Dalam pengolahan lahan terdapat beberapa jenis tanah yang berakibat jika di tanami tidak bisa menghasilkan produktivitas yang tinggi. Salah satu jenis tanah yang banyak mengandung air dan tidak ada sirkulasinya atau tanah goyor yang menyebabkan keracunan di dalam tanah sehingga PH tanah menjadi rendah akibat tanah yang asam.dan bisa di sebabkan pemupukan yang berlebihan sehingga tanah menjadi rusak.
Jika diteruskan tanpa ada pembenahan terhadap tanahnya maka petani dalam melakukan budidaya tanaman padi semakin rugi karena produktifitas semakin turun. Salah satu untuk mengembalikan kesuburan tanah bisa dilakukan penambahan kapur pertanian dan dilakukan penambahan mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
SAPTABIO merupakan pupuk hayati yang mengandung 7 mikroba, yaitu: Azospirillum sp., Azotobacter sp,Streptomyces sp., Bacillus sp., Pseudomonas sp., Penicillium sp. & Trichoderma sp. Masing masing mikroba yang ada di dalam SAPTABIO mempunyai fungsi yang berbeda beda dan di butuhkan oleh tanah.
Mikroba Pseudomonas sp berfungsi Melarutkan Fosfat dan Kalium dalam Tanah.
Basillus S. : Melarutkan Fosfat dalam Tanah
Azotobacter sp : Menambat Nitrogen dari Udara & Menghasilkan Fitohormon bagi Tanaman.
Azospirillum sp. : Menambat Nitrogen dari Udara.
Streptomyces sp. : Merombak Bahan Organik Tanah dan Anti Pathogen Tular tanah.
Trichoderma sp. : Merombak Bahan Organik.
Penicillium sp. : Melarutkan Fosfat dan Memacu Pertumbuhan.
Kebutuhan pupuk SAPTABIO untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada tanaman padi menggunakan 50 kg/H dengan cara di tebar bersamaan pupuk dasar atau pemupukan pertama.
NUTRISI TANAMAN
Nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan tanaman meski dalam jumlah yang kecil. Pemberian nutrisi tanaman melalui pemupukan.
Selain NPK tanaman juga membutuhkan pupuk seperti Si,Br,Mg K dan lain lain. Kebutuhan unsur K dan Si bisa didapatkan dalam pupuk mikro yaitu pupuk KALSIDA yang kandungannya KALIUM dan SILIKA.
Kalsida merupakan nutrisi Kalium dan Silika dengan TEKNOLOGI NANO Plus unsur hara mikro Zn, Boron dan Biostimulan. Mudah terserap tanaman, menguatkan tajuk dan batang tanaman, meningkatkan produktivitas panen dan menguatkan daya tahan tanaman dari perubahan musim.
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Tanaman yang kekurangan unsur hara Kalium akan menunjukkan gejala yang mirip dengan kekurangan unsur N.
Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan (klorosis), yang menyebabkan daun seperti terbakar dan akhirnya gugur. Selanjutnya, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
Silika (Si) merupakan salah satu unsur hara mikro non esensial yang dibutuhkan tanaman golongan gramenae seperti tanaman padi, tebu, jagung dan tanaman lain yang bersifat akumulator silika, terdapat di permukaan daun, batang, dan gabah (padi).
Silika merupakan salah satu unsur hara mikro yang dapat meningkatkan tingkat toleransi tanaman pada kondisi cekaman. Kandungan Silika Nano berfungsi menguatkan batang tanaman padi, padi tegak dan tidak mudah roboh.
Menguatkan dinding sel sehingga dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama, penyakit dan perubahan kondisi lingkungan. Kandungan nutrisi Kalium, Zinc, dan Boron membantu pengisian bulir, tidak mudah rontok dan meningkatkan rendemen.
Mengandung ZPT alami yang membantu memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan fase vegetatif dan generatif.
Menguatkan akar tanaman sehingga penyerapan nutrisi optimal.
Bisa dicampur dengan insektisida, fungisida, produk organik/hayati.
Aplikasi KALSIDA pada tanaman padi pada usia 25 HST,35 HST,45 HST dengan kosentrasi 2ml/L.
Jadi kunci utama dalam budidaya tanaman padi yaiitu pengolahan tanah yang sempurna sehingga tanaman akan menjadi subur sejak di tanam sampai panen.*