Dampak negatif penggunaan pupuk berlebihan dan cara mengatasinya. Gunakan SAPTABIO dan TRICHOSIDA untuk mengenmbalikan mikroba yang berperan penting menjaga kesuburuan tanah.
MAJALAHTEBAR.com. Ketersediaan pupuk bagi petani yang subsidi maupun non subsidi sering di manfaatkan untuk melakukan budidaya dalam pemupukan yang selalu berlebihan.Meski terbatas penggunaan ketersediaan pupuk, yang paling penting sebenarnya adalah penggunaan pupuk yang rasional.
Karena penggunaan yang berlebihan justru berdampak buruk bagi tanah. Pupuk merupakan komponen penting bagi tanaman. Pupuk berkhasiat untuk pertumbuhan tanaman, menyuburkan, dan menjaga kesehatan.
Sayangnya, banyak orang keliru saat memberikan pupuk pada tanaman. Mereka menganggap semakin banyak memberikan pupuk, semakin menyuburkan tanaman.
Padahal, yang terjadi malah sebaliknya. Dampak negatif penggunaan pupuk berlebihan bisa mengganggu lahan dan juga tanaman.
Bahkan, hal ini juga berakibat tidak baik terhadap orang-orang yang mengonsumsi makanan hasil tanaman budidaya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penggunaan pupuk yang benar sangatlah penting diketahui bagi para petani.
Pemberian pupuk berlebihan bisa mempengaruhi tanah maupun media tanam menjadi asam sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan tidak gembur. Hal ini pada akhirnya, mengganggu aktivitas mikroorganisme di dalam tanah.
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN PUPUK BERLEBIHAN
Dampak negatif penggunaan pupuk berlebihan yang pertama adalah dapat merusak tanah. Aplikasi pupuk anorganik pada tanaman tidak semuanya terserap oleh tanaman, sehingga masih ada sisanya tertinggal di tanah.
Hal ini dapat mengakibatkan tanah tidak lagi gembur dan membuatnya menjadi lengket. Tanah pun akan semakin tergantung kepada pupuk anorganik yang digunakan.
Bahkan, penggunaan pupuk anorganik juga akan mengganggu keseimbangan hara pada tanah. Selanjutnya, tanaman akan kekurangan makanan dan tidak akan tumbuh dengan maksimal. Hal ini juga berkaitan dengan berbagai makhluk hidup yang bergantung pada tanah, seperti cacing tanah dan mikroorganisme lainnya.
Dampak pemupukan berlebihan kedua, akar tanaman akan terbakar. Suatu kondisi akar tanaman mengalami kerusakan dan kepanasan. Akar yang rusak dan terbakar itu membuat tanaman kerdil, layu, tidak dapat berbunga, hingga mati.
Selain menurunkan kualitas buah, menggunakan pupuk berlebihan juga mengundang hama dan penyakit. Meningkatnya kekuatan dedaunan dapat menarik serangga seperti kutu daun yang memakan daun. Bisa pula timbul bercak coklat karena serangan jamur.
Dampak negatif penggunaan pupuk berlebihan berikutnya juga mempengaruhi hasil pertanian. Di dalam tanah juga terdapat cacing tanah dan mikroorganisme lain yang hidup.
Menaburkan pupuk secara berlebihan pada tanah, bukan tidak mungkin tanah akan menjadi asam sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan tidak gembur. Membuat cacing tanah dan mikroorganisme di dalam tanah pun terganggu. Padahal, cacing tanah bisa membantu menyuburkan tanah sehingga baik untuk hasil pertanian kamu.
Bahkan, pupuk anorganik yang digunakan dalam jumlah terlalu banyak bisa menyebabkan risiko kematian mikroorganisme. Padahal, berbagai mikroorganisme tersebut berfungsi menguraikan bahan-bahan organik di dalam tanah demi meningkatkan kesuburuan.
Dampak negatif penggunaan pupuk berlebihan selanjutnya adalah dapat merusak tanaman terutanam jika pemberian pupuk anorganik ke tanah mengandung kalium dan magnesium.Kandungan kalium yang berlebihan pada pupuk bisa mengganggu keseimbangan basa pada tanah pertanian sehingga berpotensi merusak tanaman.
Kandungan magnesium dan kalsium yang berlebihan dalam tanah bisa membuat kondisi pH tanah menjadi terlalu basa. Kondisi ini bisa mengurangi atau menghilangkan beberapa unsur hara tidak tersedia untuk tanaman.
Hasilnya, tanaman pun tidak dapat tumbuh dengan baik. Semakin banyak pemberian pupuk, maka akan semakin banyak pula biaya pemeliharaan.
Padahal, belum tentu seluruh pupuk terserap dengan baik oleh tanaman. Biasanya tanaman hanya mengambil unsur hara secukupnya dari lingkungan lahannya.
SAPTABIO DAN TRICHOSIDA
Mengatasi kerusakan tanaman akibat pemupukan berlebihan dengan perlakuan saat olah tanah.Perlu memberikan pupuk atau bahan penyubur tanaman yang mengandung mikroba.
Beberapa mikroba berfungsi mengurai sisa-sisa pupuk yang ada di dalam tanah seperti kandungan N, P, dan K. Salah satunya penggunaan pupuk hayati SAPTABIO. Penggunaan utuk tanaman padi dosisnya 50 kg/Ha sedangkan untuk tanaman hortikultura 100kg/Ha.
Untuk mengembalikan peran mikroba tanah yang terganggu karena pemupukan berlebihan yakni menggunakan TRICHOSIDA. Pupuk hayati yang mengandung mikroba ini aplikasinya dengan dicampur air untuk pengocoran dengan kosentrasi 3-5 ml/Ltr.
Agar pemupukan optimal dan biaya tanam efisien, penggunaan pupuk hendaknya sesuai dengan kondisi lahan. Tanaman dan tanah menjadi subur, hasil panen meningkat, pendapatan petani bertambah.*