Home / Pupuk

Rabu, 17 Mei 2023 - 21:35 WIB

Mampukah Pupuk Subsidi Mendongrak Produksi?

MAJALAHTEBAR.com. Dalam konteks pembangunan pertanian modern, pupuk merupakan salah satu input penting dan strategis dalam peningkatan produksi dan produktivitas serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan sistem usaha tani. Dapat pula dikatakan bahwa pupuk adalah salah satu input yang sangat esensial dalam proses produksi pertanian.

Dikatakan demikian karena tanpa pupuk, penggunaan input lainnya seperti benih varietas unggul, irigasi, pengendalian OPT dan penggunaan tenaga kerja hanya akan memberikan manfaat yang marginal dalam usaha peningkatan produksi dan pendapatan petani. Demikian penting dan strategisnya peranan pupuk dalam peningkatan produksi menjadikan  pemerintah berupaya terus mendorong penggunaannya dengan mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya adalah kebijakan subsidi pupuk.

Kebijakan subsidi pupuk yang telah berlaku sejak era pemerintahan orde baru (lebih dari 30 tahun).Pada awal tahun ini Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan alokasi anggaran untuk pupuk subsidi tahun 2023 hanya sekitar Rp. 24.0 triliun. Alokasi tersebut jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah lebih rendah, subsidi pupuk yang dialokasikan pada tahun 2022 mencapai Rp. 25.3 triliun.

Pemberian subsidi pupuk tersebut di tahun 2023 bertujuan untuk menekan laju inflasi pangan yang cukup tinggi di tahun 2022 lalu. Lonjakan inflasi pangan ini disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain : dampak dari pandemi Covid-19, kenaikan harga BBM subsidi dan dampak dari konflik Rusia dan Ukrania.

Baca juga  Tetap Hemat Tanpa Pupuk Subsidi
KEBUTUHAN PETANI 24 JUTA TON

Subsidi pemerintah secara rata-rata mencapai Rp. 24 trilliun per-tahun yang setara dengan delapan juta ton pupuk. Sementara kebutuhan petani kita dapat mencapai 24 juta ton.  Dengan semakin instensifnya progam budidaya padi untuk memenuhi kebutuhan pangan kita. Tentu butuh pupuk yang lebih banyak lagi.

Namun, anggaran pemerintah untuk subsidi pupuk semakin mepet. Tak ayal memicu kegaduhan petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi. Kelangkaan pupuk subsidi terjadi di semua sentra-sentra produksi pangan.

Dalam rangka mengoptimalkan alokasi anggaran subsidi pupuk yang semakin terbatas. Pemerintah melalui Kementan telah melakukan berbagai upaya di tahun-tahun sebelumnya.

Langkah tersebut antara lain penurunan Harga Pokok Produksi (HPP) sebesar 5 %, perubahan komposisi pupuk NPK dari 15-15-15 menjadi 15-10-12 dan menaikkan harga HET pupuk bersubsidi. Selanjutnya di tahun 2022, ada pembatasan pupuk subsidi dari lima jenis  pupuk yang ada selama ini (Urea, SP-36, ZA, NPK dan Organik) menjadi tinggal dua jenis saja, yakni Urea dan NPK.

Baca juga  Dampak Negatif Penggunaan Pupuk Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Pupuk subsidi yang sebelumnya bisa untuk 70 komoditas pertanian, di tahun 2023 menyisakan 9 komoditas utama saja yakni : padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi dan kakao. Perubahan kebijakakan untuk memperbaiki tata kelola penditribusiannya.

Tapi kenyataannya, subsidi pupuk bukanlah merupakan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan produksi pangan nasional kita. Pemerintah sebaiknya fokus melakukan perbaikan teknologi budidaya untuk produktivitas pertanian. Meningkatkan  dan memperbaiki akses petani dalam memperoleh benih varietas unggul yang sesuai dengan lokasi atau agroekologinya.

Dalam konteks ketahanan pangan, subsidi pupuk masih perlu. Namun, secara bertahap perlu pengalihan anggaran subsidi ke program penunjang lainnya. Contohnya untuk subsidi harga pangan pokok, bantuan biaya hidup, irigasi pertanian, asuransi petanian dan lain sebagainya.

Karena alokasi subsidi pupuk yang semakin membebani alokasi anggaran. Pemerintah harus mampu menekan penggunaan dan ketergantungan terhadap pupuk anorganik. Salah satunya dengan mendorong petani agar mulai menerapkan program pertanian regeratif atau pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Petaniku  Cerdas………..Indonesiaku Jaya.* (Joe Bokeh)

Share :

Baca Juga

Pestisida

Tour Bali PT SAPROTAN UTAMA NUSANTARA Gunakan Produknya Petani Makmur, Kios Untung

Pupuk

Cara Mudah Hasilkan Melon Supermanis

Pupuk

Pilihan Persis Petani Milenial Kubis

Pupuk

DPP Bawang Merah PT SUN di Brebes, Jawa Tengah Perakaran Kuat, Batang Besar, Umbi Maksimal

Pupuk

Sukses Budidaya Kakao: Strategi Pemupukan Menuju Kualitas Internasional

Pestisida

Penggunaan Paket Lengkap PT Saprotan Utama Nusantara Menjaga Produksi Tetap Tinggi Tiap Musim

Pupuk

Program MAKMUR Pupuk Kaltim: Keuntungan Petani Meningkat

Pupuk

Harga Gabah Naik Biaya Produksi Naik