Ketika Mustholih melihat sangat jelas hasilnya menggunakan paket lengkap PT Saprotan Utama Nusantara. Pertumbuhan tanaman sawit dan pembuahan bagus sehingga panen menggembirakan. Tanaman yang sudah panen menghasilkan 1 ton/ha.
MAJALAHTEBAR.com. Pernyataan Mustholih tersebut bukan tanpa dasar, tetapi dari hasil pembuktiannya langsung di lahan sawit. Apalagi petani sawit berkacamata ini juga menjadi tokoh masyarakat, sehingga usaha tani atau kebun sawitnya menjadi sorotan.
Menurut pengalaman petani sekaligus Sekretaris KUD Perkasa Jaya, Desa Markisa SP2 Kecamatan Lubuk Batang, Baturaja OKU, Sumatera Selatan ini, pemeliharaan tanaman sawit khususnya tanaman belum menghasilkan (TBM) memiliki dua tantangan. Pertama terkait dengan pembuahan dan kedua masalah gulma.
Yang kedua ini bukan saja mengganggu tanaman sawit juga mengganggu dalam pemeliharaan. Jika mampu mengatasi dua masalah tersebut, ibarat sukses panen sudah di tangan.
Setelah melakukan percobaan beberapa kali, akhirnya Mustholih menemukan pupuk yang tepat untuk tanaman sawit. Pupuk itu adalah NPK Sawit 12.12.17.2 +TE dan 13.6.27.4+0,65B. Saat ini tanaman sawit miliknya sebagian baru memasuki umur 38 bulan.
Sementara, untuk penyiangan Tanaman sawit TBM Mustholih menggunakan herbisida BOM UP 520 SL. Herbisida ini benar-benar sangat membantu petani karena gulma berhasil terkendali dan tumbuh kembalinya lama.
“Dari penggunaan pupuk produk dari PT Saprotan Utama Nusantara, sangat jelas terlihat dari pertumbuhan dan pembuahannya. Alhamdulillah dari hasil panen sudah ada yang dapat 1 ton /ha. Untuk rata-rata saat ini lebih kurang 5 hingga 7 kwintal/ha,” ungkapnya.
Menariknya lagi, lanjut Mustholih, dalam proses untuk mendapatkan produk dari PT Saprotan Utama Nusantara cukup mudah. “Alhamdulillah proses mendapatkan produk cukup mudah, karena kami dari lembaga telah bekerja sama dengan CV Trans Barokah Sejahtera (Distributor PT SUN wilayah Sumsel),” pungkasnya seraya berharap petani di sekitar menggunakannya juga agar mendapatkan hasil yang lebih baik.*