Pondasi Kuat, Panen Cabai Meningkat
MAJALAHTEBAR.com. Kekuatan sebuah bangunan terletak pada pondasinya. Begitu halnya dengan kekuatan tanaman ada pada tanahnya.
Karenanya, Tarlim, petani cabai Kebanggan, Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah menekankan sebelum memulai tanam harus menyiapkan pondasinya. Hal paling sederhana adalah dengan mengukur pH nya. Jika terlalu asam, maka perlu dinetralkan terlebih dahulu.
“Kabanyakan petani kurang memperhatikan pondasinya atau pengolahan tanah. Hanya terpacu bagaimana pupuk yang diberikan dapat membuat cabai lebih lebat karena harga pasar sedang bagus. Ketika hasilnya kurang sesuai, menyalahkan pupuknya. Padahal yang perlu diperbaiki adalah pemahaman tentang pondasi budidaya,” ujar petani dan pemilik kios “Hasil Tani” ini.
Alat pengukur pH sudah banyak tersedia. Mendapatkannya pun sekarang lebih mudah. Jika masih bingung, Tarlim menyarankan bisa meminjam ke petugas lapangan dari perusahaan sarana pertanian.
DETEKSI PH TANAH
Pengukuran awal bisa menggunakan alat. Selanjutnya jika sudah berpengalaman bisa dengan melihat penampakan fisik tanah dan tanaman, sudah bisa mendeteksi apakah perlu dolomit atau tidak.
Petani dengan lahan 5.000m2 dan populasi 9.000 batang tanaman cabai ini menambahkan kapur dolomit sebanyak 1 ton saat menjumpai pH tanah dibawah 5,5. Agar bahan organik cukup, Tarlim memberikan pupuk kandang kambing 1,5 ton.
Sementara, pupuk dasar menggunakan SAPRODAP dan FERTIPHOS. Kemudian pada kocoran ketiga ditambahkan NPK 16-16-16 Pak Tani. Pemeliharaan tanaman cabainya juga menggunakan KAMAS dan KNO3 serta MKP Pak Tani.
“Tanaman selama pertumbuhan menjadi lebih kuat, sehat. Panen ke 10 – 11 pun masih seger. Daya tahan tanaman juga lebih kuat tidak mudah kena penyakit,” papar Tarlim yang rata-rata memetik 0,8 kg/pohon di musim hujan.
Proses pembentukan bunga, lanjut Tarlim, juga cepat dan tidak mudah rontok. Pembuahan juga maksimal.
Hal yang sering terjadi pada setiap musim tanam, muncul cabang baru yang berarti petikan (cabai) jadi nambah. Rata-rata satu batang bisa dapat mencapai satu kilogram saat musim kemarau. Sementara saat musim hujan bisa optimal di rata-rata 8 ons per pohon.
Pengalaman saat petik perdana bertemu harga Rp 40 ribu/kg. Karena dari pondasi sudah bagus dan pemupukan lengkap, tanaman cabai milikinya dalam satu pohon bisa bertahan hingga 20 kali petikan.
Sementara, untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit, menggunakan insektisida AVIMAX 20/100EC, fungisida TORBINOL 480SC.
Tanaman cabai terlindungi dari pathek. Pertumbuhan cepat, tanaman kokoh, bunga tidak mudah rontok, volume nyemprot juga berkurang. Biasanya seminggu bisa dua kali atau lebih, hanya menyemprot seminggu sekali.
Pondasi kuat, panen cabai meningkat. Biaya produksi lebih hemat.*