Setelah melakukan pemupukan menggunakan Neokristalon, pupuk dari PT Saprotan Utama Nusantara (PT SUN), tanaman wortel tumbuh subur. Gangguan hama dan penyakit berhasil dikendalikan, sehingga panen bertambah dari 18 ton menjadi 23 ton.
MAJALAHTEBAR.com. Perubahan nyata sudah mulai terlihat sejak beberapa hari setelah aplikasi pemupukan. A. Hendi, petani Kampung Babakan Tirta Sari, Desa Marga Mulya, Kecamatan Pangalengan, Bandung, Jawa Barat melihat tanaman wortelnya menunjukkan perubahan.
Tanaman kentang dan wortel menjadi komoditi yang paling dominan dikembangkan petani di wilayah Pangalengan, Badung. Hendi sendiri, demikian sapaan akrabnya, memilih fokus mengembangkan tanaman wortel yang sudah jelas pemasarannnya.
Budidaya tanaman umbi ini juga sudah ditekuninya lebih dari lima musim. Pertimbangan lain, lahan di desanya cocok untuk budidaya wortel.
Meski demikian, upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman terus dilakukan dari musim ke musim. Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber mulai dari media, teman sesama petani dan dari petugas lapangan dari perusahaan.
Hendi mengaku bersyukur dipertemukan dengan petugas lapangan dari PT Saprotan Utama Nusantara (PT SUN) yang sudah dikenal sebagai produsen pupuk berkualitas baik untuk tanaman hortikultura dan komoditi lainnya.
“Sejak dikenalkan petugas dari (PT SUN) dengan pupuk NEO KRISTALON ada perbedaan nyata. Tanaman jadi lebih subur dari biasanya. Pengendalian hama dan penyakit juga lebih maksimal dengan TORAM 25 SP, STARMEX 18 EC,” ujar petani dengan penguasaan lahan wortel seluas 1.5 Ha ini.
Semula Hendi tidak menyangka perubahan cepat dialami tanaman wortelnya. Daun menjadi terlihat lebih hijau, dan tanaman lebih segar dan menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari musim sebelumnya. Diketahui, petani milenial asal Pangalengan ini menggunakan pemupukan tunggal yang biasa dibeli di kios sarana pertanian terdekat.
Dampak positif yang langsung dirasakan Hendi setelah menggunakan Paket Lengkap dari (PT SUN), produksi wortel meningkat. Jika sebelumnya dari lahan yang dikelola Hendi panen maksimal hanya 18 ton, terdapat peningkatan nyata menjadi 23 ton. Dengan harga wortel saat ini Rp 3.000/kg, Hendi mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp 15 juta sekali panen.
Perubahan positif dirasakanny bukan hanya semusim, tetapi selama beberapa musim belakangan tanaman wortelnya lebih sehat dan lahan lebih subur. “Menurut saya kunci keberhasilannya terletak pada pemupukan yang tepat. Tanah yang sudah subur akan lebih subur dan yang kurang subur akan menjadi subut. Hasil panen juga meningkat,” pungkas Hendi yang akan menularkan ilmunya ke petani lain.*