Home / Terobosan Teknologi

Senin, 17 April 2023 - 21:12 WIB

Bertani Irit, Harga Jual Lebih Tinggi

Pak To petani Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah dengan tanaman padi yang memasuki masa panen.

Pak To petani Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah dengan tanaman padi yang memasuki masa panen.

MAJALAHTEBAR.com. Banyak yang berpikir hari gini itu tidak mungkin. Sebab harga sarana produksi pertanian seperti pupuk dan pestisida sudah naik tinggi. Kalau menjual hasil panen ke pedagang, harganya mengikuti pasaran. Kadang lebih tinggi saat belum banyak barang, harga turun jika berbarengan dengan panen raya.

Mengurangi pupuk yang merupakan ‘makanan’ bagi tanaman berarti siap menerima hasil panen turun. Bahkan mengurangi nyemprot, bagi sebagian petani sama saja siap-siap gigit jari karena panen minimalis.

Toat Ismanto, petani Desa Bongkot, Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah mengakui memang tidak mudah membuang imej tersebut. Namun bukan berarti tidak mungkin karena dimana ada kemauan di situ ada jalan.

Bagi petani yang akrab dengan panggilan Pak To ini memiliki kemauan kuat saja sudah merupakan salah satu jalan kesuksesan. Tinggal bagaimana upayanya untuk menyiasati kendala atau risiko yang ada.

Bertani irit, menurut Pak To, bukan berarti membiarkan benih tumbuh begitu saja hingga berbuah dan panen seperti zaman orang tua dahulu. Tetapi bagaimana mengoptimalkan sarana produksi termasuk sumberdaya di sekitar kita sebagai pendukung pertumbuhan tanaman.

Baca juga  Teknologi Pemupukan yang Tepat untuk Tanaman Bawang Putih

Orang tua dahulu belum mengenal pupuk pabrikan dan pestisida. Tetapi mereka memiliki kearifan tradisional yang berfungsi sama. Memberikan nutrisi, mencegah dan mengendalikan hama serta penyakit dari bahan-bahan alami.

Lantas apa strategi Pak To? Pertama menggunakan benih seleksi sendiri dari varietas Sintanur. “Walaupun dari benih sendiri tidak kalah dengan benih kemasan. Gabah yang mengambang lebih sedikit,” jelasnya.

Penanaman menggunakan mesin tanam jarwo (transplanter). Waktu tanam lebih cepat, hemat tenaga kerja dan hemat penggunaan benih.

Jika biasanya luasan 1.600m2 menggunakan benih 10 kg benih cukup 7 kg (hemat 3 kg). Perkembangan anakan dari 5 bibit bisa berkembang menjadi 40 bahkan bisa sampai 60.

Pemupukan lebih efisien karena fokus ke tanaman. Penyiangan lebih mudah. Ini juga menghemat tenaga dan hemat herbisida.

Pak To menyarankan, pemupukan akan lebih hemat lagi dengan menggunakan pupuk hayati buatan sendiri. Petani yang telah mengikuti pelatihan dari Kementan ini berhasil mengolah bahan-bahan yang ada di sekitar tempat tinggalnya seperti sereh. Fermentasi dari bahan-bahan alam tersebut menghasilkan pupuk hayati eco enzym.

Baca juga  Peran Ajaib Pupuk Kalsium untuk Pertumbuhan Tanaman

Penanaman rendengan November 2022 lalu, Pak To tidak menggunakan Urea dan NPK. Hanya menggunakan Eco Enzym. Aplikasi dengan cara semprot 3 hari sekali.

Mengingat menggunakan bahan organik selama pemeliharaan, Pak To tidak menjual hasil panennya kepada pedagang. Tetapi menjualnya ke pasar khusus dengan harga beras organik yang nilainya lebih tingi.

“Praktis modal yang saya gunakan hanya biaya traktor dan matun sekitar Rp 280ribu. Memang hasil panen sedikit bekurang dari biasanya 14 kwintal pas panen Februari 2023 menjadi 12 kwintal. Tapi harga gabah saya yang menggunakan organik laku Rp 14ribu per kg GKP, sedangkan gabah umumnya hanya Rp 5.500/kg,” ujarnya mantap.

Meski banyak memperoleh  penghematan biaya produksi dan harga jual gabah lebih tinggi alias lebih banyak untungnya. Pak To mengembalikan pilihan kepada masing-masing petani. Mau menggunakan pola seperti biasanya atau mencoba terobosan dengan bertani irit harga jual lebih tinggi. Itu pilihan.*

Share :

Baca Juga

Terobosan Teknologi

NPK Ini Bisa Dongkrak Panen, Simak Caranya

Terobosan Teknologi

Cara Ini Banyak Hasilkan Semangka Grade A Padahal di Lahan Pasir

Terobosan Teknologi

Ikuti Cara Rozak Hemat Pupuk Panen Maksimal

Terobosan Teknologi

Formula Tepat untuk Panen Cabai Mantap

Terobosan Teknologi

Kiat Memupuk Agar Panen Wortel Meningkat

Terobosan Teknologi

Ketika Mustholih Melihat Sangat Jelas Hasilnya

Terobosan Teknologi

Baru Tahu, Ternyata dengan Paket Pemupukan Ini Hasil Panennya Bagus Terus

Terobosan Teknologi

Budidaya Padi Keren, H. Enda Makin Untung