Maksimalkan Produktivitas Tanaman Jagung
Maksimalkan produktivitas tanaman jagung dengan beberapa faktor. Luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk dan pestisida.
MAJALAHTEBAR.com. Jagung merupakan salah satu komoditas penting yang bernilai ekonomi tinggi. Di Indonesia, jagung menjadi salah satu tanaman pangan selain padi. Selain itu, jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, pakan ternak, hingga biofuel. Melihat tingginya kebutuhan jagung membuat petani terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung yang ditanamnya.
Jagung merupakan salah satu komoditi strategis dan bernilai ekonomis, serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat protein setelah beras. Disamping itu jagung berperan sebagai pakan ternak bahan baku industri (termasuk industri perunggasan) dan rumahtangga.
Beberapa tahun terakhir,kebutuhan akan jagung terus meningkat. Rata-rata kebutuhan jagung domestik setiap tahun meningkat sementara rata-rata produksi jagung berkurang.
Hal ini membuktikan walaupun ditingkatkan produksinya, permintaan terhadap jagung akan tetap nyata Sedangkan dari segi produksi,jagung saling berkompetisi dengan pangan lainnya dalam penggunaan sumber daya lahan terutama pada lahan kering. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa baik langsung maupun tidak langsung perkembangan harga jagung akan ikut mempengaruhi harga komoditas-komoditas lain secara umum atau setidak-tidaknya bagi beberapa omoditas tanaman pangan
Produksi jagung sangat dipengaruhi oleh luas lahan, pupuk, tenaga kerja, pestisida dan bibit. Selain harga, tenaga kerja, pupuk dan pestisida, faktor lain yang sangat menentukan produksi pertanian adalah iklim.
LUAS LAHAN
Luas lahan di Indonesia Tergantung keadaan dan kesuburan tanah, varietas yang ditanam, pupuk yang digunakan baik jenis maupun dosis, tersedianya air dalam jumlah yang cukup, teknik bercocok tanam, alat-alat pertanian yang digunakan, dan tenaga kerja. Berdasarkan uraian tersebut di atas pada akhirnya yang perlu dikemukakan adalah apakah petani sudah menggunanakan berbagai aktor produksi secara efisien.
Sesuai dengan arah dan kebijakan pemerintah yaitu mencapai swasembada pangan, maka jagung sebagai salah satu komoditas prioritas nasional mendapatkan perhatian yang serius. Langkah-langkah operasional peningkatan produksi jagung dilakukan dengan menitikberatkan pada mutu intensifikasi tanpa mengesampingkan usaha perluasan areal pertanaman pada daerah-daerah yang masih memungkinkan. Besarnya produk yang dihasilkan oleh suatu usahatani dipengaruhi oleh jenis, jumlah, dan kualitas tiap faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi yang bersangkutan.
PEMUPUKAN
Tujuan dilakukan pemupukan antara lain untuk memperbaiki kondisi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, memberikan nutrisi untuk tanaman, dan memperbaiki kualitas serta kuantitas tanaman. Selain itu, proses pemupukan sangat berperan dalam memastikan keberhasilan produksi tanaman tersebut Pupuk
Pemupukan secara lengkap dapat meningkatkan ketersediaan hara tanaman sehingga pertumbuhan lebih baik dan akumulasi biomas menjadi lebih tinggi. Penambahan pupuk terhadap tanah adalah untuk menciptakan suatu kadar zat hara yang tinggi, serta dapat meningkatkan produksi dan kualitas hasil tanamanĀ bahwa pemberian pupuk anorganik yang mengandung nitrogen seperti urea dapat menaikkan produksi tanaman.
TENAGA KERJA
Demikian pula dengan kelangkaan tenaga kerja yang sering terjadi pada saat pengolahan lahan maupun pada saat panen raya. Kelangkaan ini seringkali akan mempengaruhi hasil produksi karena lahan tidak dapat diolah sesuai dengan jadwal yang ada dan hasil produksi tidak dapat dipanen tepat waktu sehingga akan berpengaruh pada produktifitas hasil pertanian.
PESTISIDA
Dalam konteks pertanian, salah satu penunjang produktivitas tanaman yaitu penggunaan pestisida. Dimana, pestisida berfungsi sebagai alat untuk memusnahkan organisme pengganggu pada tanaman, dan umumnya memiliki sifat beracun. Meskipun bersifat beracun, petani sangat membutuhkan pestisida untuk melindungi tanaman mereka.
Dalam situasi perubahan iklim saat ini, penggunaan bahan aktif dalam pestisida mengalami peningkatan signifikan. Pestisida, atau bahan pengendali hama, merujuk kepada substansi yang dimanfaatkan untuk mengatur, menyingkirkan, menarik, atau mengeliminasi organisme yang dapat merugikan pertanian.
Secara umum, pestisida yang dipakai untuk mengendalikan organisme pengganggu tersebut merupakan senyawa beracun yang memiliki potensi bahaya terhadap kesehatan manusia. Karenanya, penggunaan pestisida yang tidak bijaksana bisa menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan sumber daya hayati secara keseluruhan.
Petani menggunakan pestisida sebagai bahan kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit demi meningkatkan produktivitas pertanian. Peningkatan berupa produktivitas dan kualitas hasil panen.
Penggunaan pestisida dengan tepat dapat berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan petani. Hasil panen yang lebih baik dan stabil dapat meningkatkan nilai jual produk pertanian danĀ menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi petani. Meskipun penggunaan pestisida oleh petani terus meningkat seiring waktu, namun peningkatan tersebut tidak selalu diiringi dengan pemahaman yang memadai dari pihak petani dalam menggunakan pestisida.
BIBIT
Pemilihan benih merupakan keputusan penting dalam mengusahakan jagung karena di pasaran banyak beredar benih dan petani sendiri sering memproduksi benih. Penggunaan varietas unggul memiliki peran dalam peningkatan produktivitas yaitu produksi persatuan luas dan ketahanannya terhadap hama dan penyakit.
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih varietas, antara lain: Kesesuaian tanah dan iklim, daya toleransi terhadap hama, penyakit, cekaman kekeringan, kemasaman tanah. Pola tanam dan tujuan penanaman. Kesukaan (preferensi) petani terhadap karakter jagung seperti umur tanaman, warna biji dan lain sebagainya.*