Melalui pemupukan lengkap dan penggunaan pestisida yang tepat, tanaman cabai tumbuh subur. Petikan nambah, volume nyemprot berkurang, keuntungan pun meningkat.
MAJALAHTEBAR.com. Setiap petani cabai memiliki harapan besar saat panen bertepatan dengan harga bagus atau sedang berada pada harga tertinggi. Kondisi ini akan mendatangkan untung besar yang bisa menghibur petani setelah mengalami untung tipis bahkan impas saat pedagang membeli dengan harga murah.
Katibin juga memiliki harapan itu. Petani hortikultura Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah. Petani dengan populasi 1500 batang ini berhasil menemukan harapan tersebut jelang Idul Fitri 1443 H atau Mei 2022 lalu.
“Harga cabai di tingkat petani waktu itu sedang tinggi dan naik-naik terus nyampe Rp 90 ribu/kg. Kebetulan sedang masanya panen. Jadi, untungnya lumayan,” ujar Katibin.
Petani yang selektif dalam menggunakan saprodi ini mengaku, saat harga bagus tantangannya juga luar biasa. Karena berada di lahan tegalan dekat pantai, tidak mampu mengalirkan air dari curah hujan yang sedang tinggi. Akibatnya, lebih dari separuh populasi tanaman cabainya rusak terendam banjir.
Katibin mengaku bersyukur tanaman yang tidak terendam masih bisa dipanen dengan hasil memuaskan. Sementara, lahan di sebelahnya banyak yang rusak oleh serangan antraknosa alias pathek.
Petani muda satu ini merasa optimistis tanaman cabai mampu terlindungi dari gangguan hama dan penyakit setelah menggunakan formula pupuk dan pestisida yang tepat. KNO3 PAK TANI, MKP, NEOKRISTALON, FERTIPHOS merupakan pemupukan rutin yang dilakukan setiap musim disamping paket lengkap yang sudah diformulasikan untuk budidaya tanaman cabai.
MKP kombinasi dengan KNO3 PAK TANI, juga digunakannya saat menanam semangka. Panen musim lalu dari 2000 batang semangka dipetik panen 5 ton dengan harga di tingkat petani Rp 3.500/kg.
“Bunganya cepat keluar dan tidak mudah rontok. Pembuahan juga maksimal. Muncul cabang baru, petikan (cabai) jadi nambah. Rata-rata satu batang bisa dapat sekilo, umumnya petani di sini (Kebumen) rata-rata hanya 8 ons,” terangnya.
Sementara, untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit, Katibin rutin menggunakan insektisida AVIMAX 20/100EC, fungisida TORBINOL 480SC.
Tanaman cabai terlindungi dari pathek. Bahkan, semangka yang sempat terserang penyakit keriting masih bisa buah optimal.
Selain pertumbuhan cepat, tanaman kokoh, bunga tidak mudah rontok, volume nyemprot juga berkurang. Biasanya seminggu bisa dua kali atau lebih, Katibin hanya menyemprot seminggu sekali. Biaya produksi lebih hemat, panen maksimal, petani lebih untung. *