APROPI : Produksi Dalam Negeri Makin Banyak Diminati Petani
APROPI : Produksi dalam negeri makin banyak diminati petani. Kehadiran Asosiasi Produsen Pestisida Indonesia (APROPI) memberikan spirit tinggi bagi industri pestisida di Tanah Air. Selain bertekad menghadirkan formulasi yang bisa diekspor, produknya juga makin banyak diminati petani.

MAJALAHTEBAR.com. Seiring dengan perkembangan Agroindustri, produsen pestisida di dalam negeri memiliki potensi untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Mampu mengisi pangsa pasar semakin besar. Apalagi pemerintah mendorong industrialisasi di dalam negeri agar terus berkembang.
Demikian pernyataan Ir. Yanurius Nunuhito, Ketua Umum Asosiasi Produsen Pestisida Indonesia (APROPI). Bahkan menurutnya, ada upaya pemerintah yang begitu besar untuk mendorong lndustrialisasi di dalam negeri. Contohnya ada kampanye besar-besaran dari pemerintah untuk hilirisasi bahan tambang.
PESTISIDA PRODUK DALAM NEGERI
“Ini adalah semangat positif dari pemerintah untuk membangun industri dalam negeri. Di bidang pestisida sendiri, kami merasakan bantuan dan pembinaan dari Kementerian Perindustrian khususnya Direktorat lndustri Kimia Hulu, yang terus mendorong dan membantu tumbuhnya industri pestisida di dalam negeri,” terangnya.
Namun perlu dicatat, lanjut Yano sapaan akrab Yanurius, bahwa, regulasi tentang perdagangan pestisida ada di Kementerian Pertanian. Undang-uandang memberi perintah kepada kementerian Pertanian adalah untuk menyediakan pestisida yang berkualitas, aman bagi manuasia dan arnan bagi lingkungan hidup. Penyediaan atau pengadaannya dapat dilakukan melalui produksi dalam negeri maupun import dari luar negeri, sehingga titik perhatian dari regulasi Kementerian Pertanian adalah tersedianya pestisida yang efektif, aman bagi manusia dan aman bagi lingkungan hidup.
Jadi kita bisa pahami bahwa Kementerian Pertanian sebagai leading sector di bidang pestisida, hingga saa ini belum memberikan insentif kepada pelaku usaha agar mau berinvestasi memproduksi pestisida di dalam negeri. Padahal di berbagai kesempatan, Presiden Jokowi, sudah berkali-kali menegaskan tentang pentingnya menurunkan angka import.
Namun ada hal positif yang patut disyukuri bahwa produk pestisida formulasi dalam negeri mulai mendapatkan simpati dari petani karena mutu yang baik dan harga yang lebih terjangkau. Anggota APROPI saat ini menjadi terdepan dalam rnemproduksi formulasi yang berkualitas.
“Dan ada juga perusahaan pabrikan formulasi pestisida di luar anggota APORPI, yang saat ini terpantau mampu memproduksi formulasi pestisida dengan sangat baik. Kami berharap Kementerian Pertanian sebagai regulator yang mengatur peredaran pestisida dapat juga melihat potensi ini agar para pabrikan/produsen ini bisa setidaknya menjadi tuan rumah di negari sendiri. Syukur-syukur bisa seperti India yang mulai mampu mengejar China sebagai produsen pestisida,” harapnya.
FORMULASI BISA DIEKSPOR
Yano menegaskan, APROPI berusaha terus membuat progress positif. Dalam 5 (lima) tahun ke depan APROPI akan menghadirkan formulasi – formulasi yang bisa di export, semisal, rnethomyl 40 SP, carbofuran 3GR, dan lain-lain.
Jika pemerintah mendukung, kata Yano, APROPI berkeinginan untuk masuk ke fabrikasi bahan teknis, terutama pestisida utama di Indonseia, seperti paraquate TC, Glyphosate TC atau Aluminum phospaide TC dan banyak bahan aktif lain yang sudah off patent. “Dan tingkat konsumsi dalam negeri nya sudah cukup untuk dibangun pabrik bahan teknis dalarn negeri. Namun ini hanya mimpi jika tidak didukung pemerintah,” pungkasnya.*