
Meski harus menambah biaya sewa drone, pengendalian lebih efisien dan efektif. Biaya produksi lebih hemat, keuntungan bertambah.
MAJALAHTEBAR.com. Budidaya tanaman padi sudah biasa bagi para petani di pantura Karawang Jawa Barat. Hamparan luas dengan umur tanam sama juga biasa.
Namun ada yang istimewa dari lahan padi milik H. Enda, Desa Banyusari, Kecamatan Banyusari, Karawang, Jawa Barat. Pemeliharan tanaman padi seluas 20 ha menggunakan teknologi terkini.
Mekanisasi sebagai bagian dari modernisasi digunakan dalam proses budidaya. Mulai dari olah tanah menggunakan traktor, panen dengan mengerahkan combine harvester (mesin panen).
Tidak ketinggalan, jika sebelumnya pengendalian hama dan penyakit menggunakan sprayer gendong, musim ini hamparan sawah H. Enda menggunakan drone penyemprot pestisida. Produk yang akan digunakan diantaranya TORAM 25SP untuk mengendalikan wereng. Digunakan pula NEOKRISTALON HIJAU dan OXAR 100/50 SC.
Insektisida OXAR 100/50 SC merupakan racun kontak dan lambung berbentuk pekatan suspensi serta bersifat translaminar. Mengandung bahan aktif ganda yakni Indosakarb dan Emamektin benzoat untuk mengendalikan penggerek batang kuning (Scirpophaga incertulans) pada tanaman padi. Insektisida ini juga bisa mengendalikan ulat grayak (Spodoptera frugiperda) alias FAW pada tanaman jagung.
H.Enda dikenal sebagai petani yang paham tentang kebutuhan sarana produksi untuk tanaman padi, sehingga tidak enggan mengeluarkan modal tanam besar. Pupuk premium sekelas FERTIPHOS, KNO3 Merah dan Putih Pak Tani, MKP Pak Tani, NPK Padi Pak Tani pun sudah sering digunakannya.
Pemupukan sejak umur 7-10 hari setelah sebar benih dengan ditabur merata di persemaian benih padi. Pupuk I pada umur 7-15 HST (Hari Setelah Tanam) dan pupuk II pada 30 – 35 HST.
Wajar, jika pertumbuhan tanaman padi miliknya lebih kokoh, perkembangan anakan maksimal, pertumbuhan lebih cepat. Panen lebih dari 8 ton/ha atau lebih dari rata-rata petani setempapt sudah biasa baginya.
Pemupukan yang lengkap membuat tanaman padi milik H. Enda mendapatkan nutrisi yang cukup sehingga memiliki daya tahan kuat. Adapun pengendalian hama dan penyakit dilakukan untuk melindungai tanaman dari serangan OPT yang menyebar dari lahan sebelah atau desa sebelah.
Aplikasi drone penyemprot pestisida, meski harus menambah biaya aplikasi berupa sewa drone tetapi pengendalian penggerek batang padi kuning yang intensitas seragannya sedang meningkat, lebih efisien dan efektif. Secara waktu juga lebih cepat dibandingkan dengan penyemprotan manual dengan tenaga ‘borongan’ sehingga didapat pengehematan biaya pengendalian.
Secara total, H. Enda juga mendapatkan tambahan keuntungan. Budidaya padi keren hasil lebih menguntungkan.*