Home / Benih

Selasa, 26 Desember 2023 - 13:09 WIB

Strategi Hasilkan Pangan Tanpa Cemaran

Strategi Hasilkan Pangan Tanpa Cemaran

MAJALAHTEBAR.com. Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia (UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan). Berbagai cemaran yang sering kita jumpai pada Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) seperti cemaran /bahaya fisik. Contohnya kerikil, tanah, logam (Isi stapler, jarum, peniti), dan lainnya.

Sementara, cemaran Biologi/ mikrobiologi atau cemaran/bahaya yang berasal dari kontaminasi parasit (protozoa dan cacing), beberapa kapang penghasil toksin, bakteri dan virus yang dapat tumbuh dan berkembang dalam bahan pangan.  Contoh :  bakteri Salmonella, Escherichia coli, Shigella, Citrobacter, Enterobacter, Klebsiella.

Ketiga, cemaran Kimia. Contoh nya : mikotoksin yaitu hasil metabolit sekunder oleh jamur/cendawan (Aspergillus flavus, Aspergillus paraciticus, dan Penicillium citrinum) pada biji-bijian seperti beras, jagung dan kacang-kacangan.

RESIDU PESTISIDA

Residu pestisida/herbisida merupakan pestisida/herbisida yang masih tersisa pada bahan pangan setelah diaplikasikan ke tanaman pertanian. Biasanya disebabkan aplikasi pestisida yang tidak sesuai dengan anjuran, sehingga meninggalkan residu. Dapat juga disebabkan karena penggunaan pestisida/herbisida yang tidak tepat waktu/dosis/cara pada tahapan budidaya, panen dan pascapanen.

Baca juga  Mangga Berbuah Lebat Di Luar Musim, Mau?

Pada setiap produk pertanian terdapat batas residu yang diperbolehkan berdasarkan SNI 7387 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. Akan tetapi tetap diperlukan penanggulangan jika terjadi indikasi cemaran logam berat pada lahan pertanian.

Penanggulangan cemaran tersebut bisa dengan menerapkan GAP (Good Agriculture Practices) dan konversi lahan menuju organik. Langkah-langkah antara lain : menghindari penggunaan sumber air yang tercemar untuk lahan pertanian. Sebagai contoh sumber air dekat pembuangan limbah industri, tempat pembuangan sampah.

Lahan pertanian dibuat berjarak dari jalan raya sehingga terhindar dari asap kendaraan bermotor yang membuat tanaman terpapar oleh logam berat. Pupuk organik dan anorganik terdaftar atau diizinkan oleh pejabat yang berwenang. Pupuk disimpan dengan cara yang baik dan mengurangi risiko pencemaran air dan lingkungan.

Baca juga  PT Saprotan Utama Nusantara Berikan Apresiasi Kepada Mitra Berprestasi

Menghindari penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan sehingga meminimalisir residu pestisida dan residu pupuk berupa bahan aktif pestisida dan logam berat pada pupuk. Panen produk pertanian pada waktu yang tepat, cara yang tepat dan sarana yang tepat sehingga hasil pertanian optimal. Contoh, jagung dipanen pada usia tanam yang pas, sehingga kadar air jagung tidak terlalu tinggi yang mudah terkontaminasi oleh jamur Aspergilus flavus yang menghasilkan aflatoksin.

Wadah hasil panen dalam keadaan baik, bersih dan tidak terkontaminasi.Hasil panen diletakkan pada tempat yang ternaungi dan hati-hati dan bersih dari cemaran.

Melakukan sortasi dan pengkelasan terhadap hasil panen. Pengemasan atau pengepakan yang dilakukan dapat melindungi produk dari kerusakan dan kontaminan.* Sumber : Ditjen Tanamanpangan. Penulis : Mochammad Irfan Soleh, S. Si, MP (PMHP Ahli Muda BPMPT)

 

Share :

Baca Juga

Benih

Benih Jagung Hibrida Pioneer® P40 Famili Diluncurkan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani di Indonesia

Benih

Budidaya Jeruk Dekopon: Panen Tergantung Benihnya

Benih

Ternyata Produktivitas Kedelai Lebih Tinggi Di Lahan Sawah

Benih

Bijian Ini Bisa Gantikan Beras dan Bikin Awet Muda

Benih

Mangga Berbuah Lebat Di Luar Musim, Mau?

Benih

Serealia: Komoditas Sumber Gizi

Benih

Cara Bertanam Caisim, Agar Hasilnya Bagus & Cepat Panennya

Benih

Jawa Timur Masih Pemuncak Produksi Padi Nasional