Tekad Munto Haripin lestarikan panen kentang menyenangkan dengan paket lengkap PT Saprotan Utama Nusantara. Pemupukan menggunakan FERTIPHOS dan NPK 16-16-16 Pak Tani. Tanaman subur, umbi kentang maksimal. Tanaman terlindungi dari hama di musim kemarau. Aman dari gangguan penyakit di musim hujan.
MAJALAHTEBAR.com. Musim kemarau umumnya serangan hama meningkat. Apalagi ada potensi terjadi el nino, tanaman juga menghadapi cekaman panas.
Namun, bagi petani berpengalaman seperti Munto Haripin, serangan hama Thrips di musim kemarau dan penyakit Phytopthora infestans pada tanaman kentang di musim hujan tidak membuatnya panik. Petani yang juga menjadi Ketua Wana Lestari Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah ini sudah menyiapkan amunisi berupa produk perlindungan tanaman yang tepat.
Kombinasi MANTEB 80 WP dan TAFT 75WP menurutnya sudah terbukti mampu mengendalikan penyakit Phytophthora infestans (busuk daun). Fungisida bahan aktif mancozeb dan ccmbo (karbendazim dan mancozeb) ini sudah menjadi kebutuhan pokok petani kentang.
Perlindungan penyakit akibat cendawan, menggunakan pula fungisida lain seperti PENTACUR 722 SL dan TORBINOL 480 SC. Untuk mengendalikan Thrips Haripin mengandalkan AVIMAX 20/100 EC insektisida kombo dengan bahan aktif abamektin 20 g/l dan imidakloprid 100 g/l.
Sementara, nutrisi penambah daya tahan tanaman, Haripin menggunakan NPK 16-16-16 PAK TANI sebanyak hanya 75 kg per 8 kwintal benih.
Untuk menjaga dasarannya, Haripin menggunakan pupuk phospat alam FERTIPHOS. Pupuk yang mengandung pula hara makro dan mikro seperti Kalsium, Silika, Sulfur, Boron dan Magnesium. Pupuk ini juga dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH yang asam. Meningkatkan daya tahan tanaman dan meningkatkan produksi serta kualitas hasil.
Petani dengan lahan lebih dari 2 ha ini rata-rata menghasilkan panen 10 kg dari setiap 1 kg benih (1:10). Saat kemarau bisa lebih. Anggota Wana Lestari dan lainnya pun banyak mengikuti jejaknya.*