MAJALAHTEBAR.com. Manusia diciptakan Tuhan memang sangat sempurna dibanding makhluk dimuka bumi yang lain. Namun oleh Tuhan juga dibatasi akan hal-hal tertentu. Antara lain yang bersifat goib (sosok makhluk halus), datangnya kematian, datangnya kehancuran bumi dan seterusnya.
Karena keterbatasan itulah, maka manusia dilarang sombong hidup dimuka bumi ini. Hiduplah secara wajar dan selalu ingat kepada Tuhan dimanapun manusia berada.
Terkait alam lain saya pernah mengalami di sebuah saung wilayah Banjar, Kalimantan Selatan. Kejadian ini sekitar duapuluh tahun lalu, ketika saya bertugas di sana. Saya sebagai petugas lapangan dari sebuah perusahaan swasta biasa keliling dari desa ke desa dari saung ke saung.
Siang itu seperti biasa saya istirahat di sebuah saung yang didekatnya berdiri pohon cukup rimbun. Suasana saung itu sejuk dan nyaman, saya istirahat tiduran di saung tengah sawah tersebut. Setelah minum air putih saya tiduran dan rasanya tertidur di saung itu. Hal ini biasa saya lakukan sambil menunggu petani pada bekerja lagi berkebun/ke sawah.
Saya terbangun dan pada saat itu saya merasa persis samping saya melihat lidah merah menjulur. ‘’Apa ini,’’ batin saya seraya sambil memperhatikan serius hal tersebut. Saya melirik ke arah pohon datangnya lidah itu. Terlihat jelas oleh saya, samping pohon di saung ada sosok hitam berdiri. Saya menatap sosok itu. Lidah panjang warna merah menjulur kea rah saya. Saking takutnya saya memejamkan mata dan terus berpaling ke depan. Sosok itu serba hitam. Mata bulat juga memancar kehitaman. Rambut lebat hitam. Hidung mulut sebagaimana manusia biasa.
Saya merinding. Namun saya tetap ingat pesan eyang, kalau ketemu makhluk aneh hadapi biasa saja usahakan hadapi sebagaimana manusia. Maka walaupun saya merinding tetap tenang. Lidah menjulur sudah tenggelam. Saya menyapa. Sosok itu diam saja. Kemudian saya berpaling kearah depan lagi. Saya melirik kearah sosok hitam itu. Lagi-lagi ia terdiam. Sorot mata ke depan dan sepertinya tidak menatap saya. Saya menatap ke depan lagi.
Saya agak merinding. Dalam batin berkata: ‘’makhluk apa ini. Ya Tuhan berilah saya perlindungan.’’
Saya melirik kearah sosok hitam itu lagi. Sosok itu melayang ke atas. Saya tambah merinding dan berkata dalam hati: ‘’apa itu,’’ Hiii…. Hiiiii.…….., tak lama kemudian dari kejauhan ada suara menggema seperti suara petir santer sekali. Terus menghilang.
Saya mau beranjak melangkahkan kaki terasa berat sekali seperti ada yang mengikat saya. Dalam pada itu ada suara menggema tak begitu jelas. Tapi intinya, kalau saya tak salah mendengar supaya kita melaksanakan perintah Allah untuk sholat dan meninggalkan laranganNya.
Sekitar lima menit saya berdo’a sambil badan agak gemetaran. Dan berusaha beranjak meninggalkan tempat itu. Begitu bisa beranjak, saya bergegas lari menuju mesjid atau tempat ibadah. Kebetulan tak jauh dari lokasi itu ada sebuah mesjid. Kemudian saya sembahyang sholat Dhuhur.
Keluar mesjid ketemu penduduk setempat. Dan setelah saya cerita semua. Ia menyatakan bahwa hantu sosok hitam lidah menjulur di saung itu kadang nongol. Apalagi kalau dalam kondisi sendiri. Namun katanya hantu sosok hitam itu adalah hantu yang baik. Tidak mengganggu. Walaupun demikian namanya hantu ya tetap menakutkan. Terutama bagi siapa saja yang memergokinya.*