MAJALAHTEBAR.com. Sore menjelang malam itu kami satu rombongan sekitar 20 orang mengunjungi area pertanian di Thailand. Tepatnya daerah mana bagian Thailand menurut saya nggak penting. Ketika itu di keremangan malam saat berkemas-kemas mau meninggalkan area tersebut.
Di kejauhan di sela semak-semak saya melihat sesuatu. Kata apaan tuh, saya ulang berkali-kali dalam batin saya. Bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju bis. Lama kelamaan mendekati makhluk aneh tersebut. Saya bilang teman disekitar saya tetapi langsung disahut tak ada apa-apa dan tidak melihat apa-apa.
‘’Berarti hanya saya yang diberi kelebihan bisa bisa melihat itu,’’ kata hati saya merasa aneh. Namun demikian karena bersama teman atau manusia saya tetap biasa tidak merasa takut.
Semakin ke depan makhluk aneh itu semakin jelas. Dan…….. begitu setelah mendekat terlihat jelas oleh saya makhluk itu. Saya tajamkan pandangan saya. Sekitar 50 meter arah depan bagian kanan di semak-semak pepohonan besar terlihat makhluk babi berkepala manusia. Menyeramkan sekali.
‘’Hhhiiiiii….., hiiii, hiiiii ….,’’ kata saya dalam hati dan tampaknya teman yang lain tak ada yang bisa melihat makhluk itu. Terlihat dari raut wajah mereka biasa saja. Ketika saya bilang hhiii berkali-kali itu teman samping saya bilang ada apa- ada apa. Saya jawab udara mulai dingin.
Saya merasa kalau dialam lain seolah-olah haya ada saya sendiri dan makhluk itu. Dan dalam situasi itu saya tetap menatap makhluk itu menunjukkan jelas-jelas babi berkepala manusia. Baunya seperti bau di peternakan babi itu ‘’prengus’’, tidak enak sama sekali. Namun ada sebagian teman pas mencium bau itu bilang ‘’eeeehhhh…, bau babi nih,’’.
Saya sambil berjalan tetap menatap makhluk itu sedikitpun tanpa ada rasa takut sekali lagi ada teman yang lain. Makhluk itu oleh pandangan saya jelas-jelas menunjukkan seekor babi berkepala manusia rambut gondrong. Wajah kelihatan tua berkeriput, mukanya kehitaman, mata memerah, mulut terbuka bersuara gemuruh.
Kemudian menoleh kearah rombongan. Seolah-olah akan memangsa rombongan dan… oleh saya ketika makhluk itu tampak begitu dekat sekali dengan rombongan makhluk itu menghilang. ‘’Kemana perginya,’’ kata saya seraya memperhatikan beberapa orang teman bagian depan yang paling dekat ketika makhluk itu menghilang.
Sekitar jam sepuluh malam kami serombongan sampai di penginapan. Setelah menerima kunci, Richard sebut saja teman sekamar saya menuju kamar.
Setelah mandi, makan ringan (ngemil) lalu ngobrol sebentar sambil tiduran. Tak lama kemudian kita berdua tidur. Sekitar jam 1.20 menit saya terbangun karena Richard berteriak-teriak. Kata yang diucapkan aneh-aneh bahkan nadanya menakutkan.
Ia dengan paksa saya bangunkan sambil menarik-narik bagian kakinya. Karena kalau hanya dengan teriakan mulut tidak dipedulikan. Bahkan saya tabok keras-keras sambil mengucapkan maaf baru ia terbangun.
‘’Kenapa kamu teriak-teriak kayak orang kesurupan,’’ kata saya keras. Ia hanya terbengong-bengong. Tidak terjadi apa-apa. Kemudian batin saya berkata: ‘’apa kesurupan makhluk aneh tadi ya.’’ Dan saya berkata: ‘’ya sudahlah tidur lagi,’’ kataku keras.
Kemudian kita tidur lagi sambil saya terus menerus membaca Ayat Kursi, agar makhluk halus yang mengganggu lari terbirit-birit. Hingga pagi kita berdua tidur pulas.*