Home / Terobosan Teknologi

Kamis, 16 November 2023 - 13:10 WIB

High Value Crop (HVC): Solusi Tingkatkan Pendapatan Petani

High Value Crop (HVC): Solusi Tingkatkan Pendapatan Petani

MAJALAHTEBAR.com. Meski rata-rata kepemilikan lahan petani hanya 0,25 Ha per kepala keluarga, dengan pola tanam yang lebih terprogram, petani dapat meningkatkan pendapatan. Caranya, dengan menggunakan pola pergiliran tanaman dengan tanam tanaman yang bernilai ekonomis tinggi High Value Crop (HVC).

Selama ini, pola tanam yang umum pada petani tradisional adalah Padi-padi-bero, Padi-padi-palawija. Waktu jeda antara bulan Juli-November 2023 ini akan banyak terlihat lahan bero.

Komoditi yang masuk dalam High Value Crop antara lain cabai, melon, semangka, bawang merah. Beberapa komoditi tersebut bisa mengisi lahan bero sebelum kembali tanam padi.

Pola pergiliran dengan tanaman HVC sudah hampir tiga tahun terakhir diterapkan Kelompok tani Maju Jaya Desa Bubutan di Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah. Purnomo, selaku Ketua Poktan Maju Jaya mengarahkan anggotanya mengisi lahan di MT III setelah padi.

Sebanyak 50 petani anggota dari kelompok tani ini menanam tanaman semangka Black Orange Passport. Rata-rata setiap petani menanam seluas 3.400 m² atau total luasan kurang lebih 15-20 Ha.

Baca juga  Ini yang Dibutuhkan Agar Cabai Rawit Makin 'Pedas'

Kebiasaan baru ini berhasil meningkatkan indeks pertanaman dari yang semula IP 200 ke IP 300. Selain melon ada juga cabai keriting dan semangka ataupun tanaman HVC lainnya pada hamparan yang sudah tersentuh teknologi dan permodalan.

MANFAATKAN DANA DESA

Berkembangnya budidaya High Value Crop di kelompok Maju Jaya, tidak lepas dari dana desa. Petani memanfaatkan 20% dana desa untuk kegiatan ketahanan pangan dengan budidaya semangka.

Hasil panen semangka di Poktan Maju jaya MT III 2023 dari lahan seluas 15 Ha maka ada 270-300 ton dengan produktifitas rata-rata per hektar 18 – 20 ton. Harga semangka di tingkat petani September 2023 lalu mencapai Rp 4.000,-/Kg.

High Value Crop (HVC) solusi tingkatkan pendapatan petani. Modal petani untuk budidaya semangka Rp 24.000.000,-/Ha. Kalkulasi keuntungan petani bila hasil terendah 18.000 Kg x Rp 4.000,- = Rp 72.000.000,-/Ha.

Baca juga  Jurus Nardi Berkelit dari Rongrongan Hama dan Penyakit Cabai

Total pendapatan petani per ha setelah dikurangi modal Rp 24.000.000 yakni Rp 48.000.000.Bila petani menanam 1 iring (0,17 Ha) maka petani mempunyai keuntungan Rp 8.000.000,-/iring dalam kurun waktu dua bulan.

Pendapatan total anggota kelompok dengan asumsi 270 ton dan harga Rp 4.000/kg, maka satu kelompok tani ini saja sudah mendulang omzet Rp 1.08 miliar. Rata-rata per petani mengantungi omzet Rp 21,6 juta.

Maka perputaran perekonomian dari budidaya tanaman High Value Crop di Desa Bubutan tidaklah sedikit. Keuntungan yang memadai tersebut mampu mengalahkan keluhan harga sarana produksi seperti pupuk dan pestisida terutama yang non subsidi harganya melambung.

Nilai tersebut hendaknya dapat merangsang generasi milenial mau menggarap potensi desa. Sekaligus menjadi upaya meregenerasi petani.

Pengembangan pola tanam dengan pergiliran menggunakan komoditi HVC terbukti mampu merubah lahan bero menjadi lahan produktif. Indeks pertanaman meningkat, pendapatan bertambah, petani makin sejahtera. *Legirin THL TBPP

Share :

Baca Juga

Terobosan Teknologi

Cara Kelik Hasilkan Tanaman Lebih Seger dan Keker

Terobosan Teknologi

Panen Padi Langsung Giling Tanpa Jemur

Terobosan Teknologi

Menu Wajib untuk Hasilkan Melon Bermutu

Terobosan Teknologi

Ini Strategi Panen Kentang yang Lebih Manteb

Terobosan Teknologi

Jurus Panen Bagus dan Tambah Untung

Terobosan Teknologi

NPK Ini Bisa Dongkrak Panen, Simak Caranya

Terobosan Teknologi

Bertani Irit, Harga Jual Lebih Tinggi

Terobosan Teknologi

Cara Ini Ampuh Mengendalikan Wereng, Banyak Petani yang Belum Tahu