Home / Terobosan Teknologi

Kamis, 13 Juli 2023 - 13:39 WIB

Pemupukan untuk Hasilkan Kubis Berkelas

Oo Syaifurahman, petani kubis, Cikajang, Garut, Jawa Barat.

Oo Syaifurahman, petani kubis, Cikajang, Garut, Jawa Barat.

Pemupukan untuk hasilkan kubis berkelas menggunakan NPK 12-12-17-2 PAK TANI. Agar tetap panen optimal, lindungi tanaman dengan OXAR 100/50 SC.

MAJALAHTEBAR.com. Melihat tanaman kubis akan cepat nge-crop dan bobotnya mantap, sudah menjadi prediksi Oo Syaifurahman saat melihat aplikasi NPK 12-12-17-2. Petani Desa Padasuka, Kecamatan Cikajang, Garut Jawa Barat ini sudah percaya dengan produk PAK TANI untuk pemupukan tanaman kubis.

Petani yang musim sebelumnya menanam 5.000 an tangkal (batang) tanaman kubis berniat akan meningkatkan luas penanaman di musim berikutnya. “Sudah ada pupuknya yang cocok sehingga moga musim depan hasilnya lebih bagus,” ungkapnya.

Oo Syaifurahman dan petani setempat banyak yang menggunakan varietas Green Nova. Varietas ini memiliki daya tahan yang lebih bagus dan pemasarannya mudah.

NPK PAK TANI 12-12-17-2

Pemupukan untuk hasilkan kubis berkelas  oleh petani yang tampil penuh semangat pada pemupukan susulan menggunakan harga NPK 12-12-17-2 PAK TANI dengan dosis 4 kg per drum (200 liter) pertumbuhan kubis lebih cepat dengan bobot terbaik. Pemupukan susulan kedua dengan cara kocor dilakukan pada umur 25 Hari Setelah Tanam (HST). Dosis yang sama digunakan pada pemupukan kocor ketiga pada 35 HST. Sedangkan pada pemupukan susulan kocor pertama pada 15 HST menggunakan NPK 16-16-16 PAK TANI.

Baca juga  Ketika Mustholih Melihat Sangat Jelas Hasilnya

Berdasarkan pengalamannya, perlakuan tersebut membuat kubis lebih cepat nge-krop. Bobot kubis juga lebih tinggi dari lainnya yakni mencapai 2 kilogram lebih per tangkal. Panen bisa lebih cepat beberapa hari.

Dengan harga pasaran yang sedang berlaku Rp 4.000/kg Oo Syaifurahman mengantongi pendapatan lebih dari Rp 30 juta per musim.

Petani ini lebih fokus pada pemupukan. Melalui pemupukan lengkap PT Saprotan Utama Nusantara (PT SUN) pertumbuhan tanaman lebih subur. Karena lebih sehat maka tidak gampang rusak oleh gangguan hama dan penyakit.

Baca juga  Kiat Memupuk Agar Panen Wortel Meningkat

Hama ulat daun kubis (Plutella xylostella) merupakan musuh utama petani di Cikajang. Kadang muncul pula ulat jengkal (Trichoplusiana sp., Chrysodeixis chalcites Esp., Chrysodeixis orichalcea L.) dan ulat grayak (Spodoptera sp.; S. litura).

Namun, Oo Syaifurahman tidak gentar lantaran sudah menyiapkan sarana pengendalian yang pas. Pengendalian ulat kubis menggunakan OXAR 100/50 SC. “Nyemprotnya jadi lebih hemat karena sekali semprot ulat tidak mau makan lagi. Dua minggu tidak disemprot pun masih aman,” tambahnya.

Sementara, untuk mengendalikan penyakit busuk daun, bercak kering,bercak daun, antraknosa, layu fusarium, rebah persemaian, karat, embun tepung, busuk akar dan embun bulu dapat menggunakan fungisida TAAF 75 WP. Dosis anjuran 2 – 2,5 g/l dengan volume air 400 – 500 l/ha. Fungisida berefek booster ini juga dapat dipakai untuk perlakukan benih dalam melindungi tanaman dari serangan penyakit.*

Share :

Baca Juga

Terobosan Teknologi

Produksi Kopi Stabil, Pedagang Berani Beli Lebih Mahal

Terobosan Teknologi

Cara Ini Ampuh Mengendalikan Wereng, Banyak Petani yang Belum Tahu

Terobosan Teknologi

Formula Tepat untuk Panen Cabai Mantap

Terobosan Teknologi

Teknologi Pemupukan yang Tepat untuk Tanaman Bawang Putih

Terobosan Teknologi

Begini Cara Desra Panen Maksimal

Terobosan Teknologi

Kiat Memupuk Agar Panen Wortel Meningkat

Terobosan Teknologi

Panen Lebih Cepat dengan Pemupukan Lengkap dan Nyemprot Tepat

Terobosan Teknologi

Paket Lengkap yang Membuat Bulir Padi Lebih Berbobot